Laman

Selasa, 23 April 2013

MANHAJ NUBUWWAH VERSUS MANHAJ KABBALAH: PERANG CARA, PERANG PENAMPILAN, PERANG ENERGI




• Bagaimana kita dapat melawan, mengalahkan musuh, tentu sejauh mana kita mampu memahami detail cara, atau bahkan sekedar mengetahui gelagat tampilannya. Ya, bisa dengan mempelajarinya secara detail, mendalam, tp bisa juga dengan melihatnya sederhana. Sesederhana kita menyadari kenapa Allah memilih Nabi dari kalangan yang “nggak dianggap”, seperti kisah Nabi Daud as dan Jalut misalnya.

• Jika kebenaran parameternya adalah analisa konspirasi, maka insya Allah setiap ummat ini akan mudah dan bahkan sangat sederhana mengenali sebuah subtansi, mudah memahami mengapa dari era salaf Alawiyin, Wali songo, hingga ulama-ulama aswaja sejati kita saat ini, mereka berdakwah dengan cara dan tampilannya yg khas, dibanding “mayoritas” yg telah ditampilkan pada publikasi era kontemporer dan media mainstream abad ini.

• Kita menyaksikan dipemberitaan, dilapangan, mereka-mereka yg turun kejalan, mereka yg tergiring dalam lingkaran konflik, extrimis dan terror, pada umumnya hanya kalangan dr harokah dakwah tertentu yg berlatar belakang dr akidah yg sangat jelas bertentangan dengan I’tikad dan kaidah Aswaja. Dan sebagian besar lainnya malah, dari kalangan Aswaja sendiri, yg teragitasi, political oriented, kehilangan arah, Awam. Mereka tidak sadarkan diri sedang dikendalikan.

"One of the most horrible features of war is that all the war-propaganda, all the screaming and lies and hatred, comes invariably from people who are NOT FIGHTING."[George Orwell]

“Satu hal yg paling mengerikan dari setiap jenis peperangan ialah smua perang-propagandanya, setiap jeritan, kebohongan dan kebencian, tidak lain (justru) datang dari orang yang TIDAK SEDANG BERJUANG. "[George Orwell]

• Kita mengalaminya sendiri, mendengar dari teman-teman terdekat, dari saudara-saudara kita. Kita dan mereka pada awalnya, umumnya, tumbuh dan terbina dalam keluarga bermanhaj Aswaja Asy'ariy-Maturidi, bermazhab pada 1 pilihan dari yang 4, khusus di negri kita ini, kita adalah anak2 Asy’ariyah-syafi’iyah. Namun pada diri kita, saat kita mulai belajar "membaca" dan memahami, kita condong mengikuti cara kita sendiri, mengikuti kesan-kesan, dan rasa-rasa, tanpa panduan disiplin yg jelas, tanpa hasrat menyingkron persoalan yg kuat dan melekat(inheren). Sehingga sangat disayangkan kita pernah, atau bahkan tetap mempertahankan kesadaran kita yg awam terus dimanipulasi instrument gazhwul fikri paling efektif diranah AKIDAH, yaitu; "SENI(inovasi), TAMPILAN dan BACAAN ", yangmana disitu melekat unsur-unsur dr sifat PROPAGANDA, sebuah unsur dari cara-cara Iblis.

Anton Zhandor Lavey seorang pendeta teringgi satanik, pewaris ajaran A. Crowley , berkata:

“ART.. MUSIC…WRITING… effectively that what we call PROPAGANDA.”
“SENI… MUSIK…DAN TULISAN… secara effectif, itulah yg kami sebut PROPAGANDA.”

"All propaganda is a lie, even when its telling the truth."[George Orwell]

“Setiap Propaganda adalah bohong, bahkan (sekalipun) ia (sedang) mengatakan kebenaran”-[George Orwell]

• Kita, teman-teman, saudara sedarah, semuda, smuanya.... MEMBACA, LITERAL, TIDAKLAH CUKUP MENYIMPULKAN KEBENARAN MANHAJ! Kesimpulan itu ada diluar, saat kita bertindak, saat kita bergerak , saat kita berhijrah, saat kita berjamaah sesuai musyawarah dan kepatuhan menjalani perintah. Bahkan saat kita sedang sendiripun diluar sana, kita dianjurkan ulama untuk tetap terpaut pada asas-asas dari tradisi dakwah aswaja itu. Dalam hal ini, kisah Ibnu Taymiyah dan siti jenar –smoga Allah merahmati mereka- adalah pelajaran bagi kita semua…

Dan jika kita masih tidak memahami SIAPA MENGENDALIKAN SIAPA? SIAPA DI PERLAWAN SIAPA? Maka cukuplah kita memperpanjang pembodohon terselubung kepada generasi muda Islam dgn cara-cara se-oke-nya kita, sekeren-kerennya kita.

• Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah, dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
[QS. An Nahl : 125]

Yang kami ketahui dari para alim tentang ayat diatas berisi seruan terhadap manusia yang dipenuhi berbagai kegelapan kekufuran (zhulumat-negatif energi) agar kita kembali kepada cahaya iman (Nuur-energy positif), menapaki jalan hikmah yang lurus, aqidah yang benar, dengan cinta, kasih sayang, tanpa kekerasan dan benci. Sehingga fitrah kita terjaga dari berbagai infiltrasi negative berupa ideologi, budaya, kebiasaan, cara berpikir dan bersikap yang tidak Islami. Semoga itu bukan sekedar apa yang kita ketahui, namun agar kita juga diberi kepahaman, sampai kita diberi kekuatan oleh Allah untuk mengamalkannya.

“When you make love you're using up energy; and afterwards you feel happy and don't give a damn for anything. They can't bear you to feel like that. They want you to be bursting with energy all the time. All this marching up and down and cheering and waving flags is simply sex gone sour. If you're happy inside yourself, why should you get excited about Big Brother and the Three-Year Plans and the Two Minutes Hate and all the rest of their bloody rot?” [George Orwell, 1984 ]

“Saat anda sedang bercinta, anda sedang meningkatkan (vibrasi)energy; dan setelah itu anda merasa bahagia dan tidak lagi peduli terhadap apapun. Mereka(illuminati) tidak dapat menahan anda untuk merasakan itu. Mereka menginginkan energy anda meledak(negatif) disetiap saat. Semua kondisi ini; naik dan turun, bersorak dan bebas, hanyalah untuk membuat keadaan harmonis menjadi –semakin-buruk/rusak. Jika anda(rasakan)bahagia didalam diri anda, mengapa anda mesti heboh mengenai BIG BROTHER(Illuminati) dan agenda tiga tahun(NWO Plan), serta 2 menit kebencian dan darah(energy) kotor mereka?” [George Orwell, 1984 ]

• Mari sama-sama kita berniat, sekarang atau nanti, untuk “aksi nyata perlawanan”. Bukan bersantai-santai, main-main didunia maya ini, tapi sejak kita melihat, mengetik didunia maya ini, hingga kita dikesibukan dan dikelonggaran aktifitas bisnis dunia dan bisnis agama(Dakwah, Kondisi Qital, Nuntut Ilmu); Kita niatkan untuk selalu berusaha keras… menjadi oke, menjadi keren, menjadi gigih, hanya untuk mematuhi kehendak Allah dan menghidupkan sunnah dalam 24 jam. Sebab sejam, semenit, sedetik setarikan nafas kita, sangat bermakna perlawanan… menembus jantung fitnah subtansial agenda Iblis dan Dajjal jika disandarkan pada sunnah dan Ijma’.

Sekedar untuk terus kita sadari, subtansi konspirasi Iblis disetiap aspek hidup kita adalah untuk menciptakan kondisi lalai, kondisi yg membuat setiap detik dari tarikan nafas kita luput dari dzikir, menyimpang dari Amal shaleh(positive energi), selalu mengeluarkan energy negatif. Semua semata-mata hanya agar kita nanti merugi saat hari ditimbangnya amal, untuk kita setidaknya dicuci dulu dineraka(See..? Untuk menemani Iblis dan pasukannya dineraka, tidak perlu membuat kita murtad, tidak perlu membuat kita menjadi bagian dari freemasonry, atau secret society-Illuminati, bukan?).

• Jadi, apa itu AMAL SHALEH, Positive Energi? Ia adalah SUNNAH ITU SENDIRI... Ia adalah amalannya para muttaqin. Ulama katakan, perbanyaklah beramal dengan sunnah, kurangi perkara mubah, agar tidak terjebak kepada yg HARAM(negative Energi).

• Lalu apa itu PERLAWANAN? Perlawanan ialah menerapkan AMAL SUNNAH dalam 24 jam kehidupan kita, semaksimal mungkin, dan istiqamah dalam perjuangan dakwah, itulah Energi positif sebenarnya yg Allah kehendaki kita mengamalkannya, itulah yg diinginkan Rasulullah Saw agar kita menirunya.


“To see what is in front of one's nose, needs a constant struggle”. [George Orwell]

“Untuk menyaksikan (kebenaran) yang jelas didepan hidung, dibutuhkan perjuangan yang konstan/Istiqamah” [George Orwell]

Maka, jika kita mengingat, mengucap, dan berbuat setiap kebaikan berdasarkan sunnah dan senantiasa berjamaah,-setidaknya ada usaha mendekati sunnah dan Ijma secara istiqamah’-… itulah perlawanan, itulah senjata dan perisai ampuh ummat Akhir Zaman. Semoga kita bisa, dan diberikan taufik dan rahmahnya..Amiin.

MILISI OPOSISI NAGA-11-08-2012

IBLIS, THE FIRST HERO OF ANARCHIST REVOLUTIONARY.


Perlu kita ketahui bersama disini, bahwa konteks revolusi yang terkait dengan Anarkisme(arti yg sbnrnya), yang memiliki kesan gagah bagi generasi muda -yang ingin tercap kritis, updates- di era kontemporer ini, sebenarnya lahir dari sifat pembangkangan Iblis, boleh dikatakan bahwa Iblis adalah bapak sekaligus pahlawan bagi para pelaku Anarko Revolusionari, dan pedoman atas setiap pemberontakan tanpa aturan itu sendiri.

Banyak dari kita, tidak mengetahui, bahwa tradisi pemberontakan kaum liberal, anarkis, yang melawan totalitarian dan pemerintahan korup, sejatinya adalah adopsi dari kisah:
  • Terusirnya Iblis dari surga, rujuk Alqur’anBibleTaurat dan kumpulan puisi klasik berjudul Paradise Lost, karya John Milton, 1667, Britain.
  • Dari legenda Titan(hibrida setan Jin-manusia/reptilian) bernama Prometheus -Yunani kuno.  
  • Dari The Black Book, Revelation of Melek Taus(Satan/Qu'ratal Yazid/The Peacock Angel/The Fallen Angel)- Kitab pedoman Agama Yazidi, kaum esoteris dr Sinjar Iraq/Iran Persia-mesopotamia, yg menyebar luas dianut bnyk satanis/masonry Eropa. Sebagian sejarawan menyebut -menghubungkan- nama Yazidi nisbat ke Yazid bin Muawiyyah, dari Bani Ummayah.
  • Dari novel klasik popular berjudul Moby Dick atau The Whale karya Herman Melville, Inggris.
  • Dari pergerakan kaum modernis dan romantic, rujuk buku The Romantic Revolution karya Tim Blanning dan Artikel berjudul  Satan, The First Postmodernist karya Sandy Simpson.

  • Kisah singkat popular berjudul My Name is LegionLester del Rey, 1942. Dan juga karyanya Aino Rinhoug ini : MY NAME IS LEGION LITERATURE ANDGENEALOGY INANTÓNIOLOBO ANTUNES, download pdf-nya disini: www.452f.com/pdf/numero02/02_452f_mono_rinhaug_indiv.pdf

  • Dari karya Niezsche berjudul The Joeyfull of Wisdom(his parable of Madman) dan Beyond Good and Evil… juga karyanya Khalil Ghibran berjudul Madman, yang jelas terinspirasi karya Nietzsche dgn sedikit beda sense..

  • Hingga ia  berujung di tokoh-tokoh Anarko superhero revolusioner abad ini.

Bisa dipastikan, dibuktikan, bahwa  gema revolusi disetiap tempat; tentang tuntutan kebebasan berfikir-bersuara dan bersikap, persamaan gender, emansipasi wanita, feminism, homoseksual, budaya demon-thrashy turun kejalan, propaganda dan Vandalism, atau segala pergerakan dan perlawanan sejenis yang tersebut itu, ataupun varian Ideologi lainnya yang notabene semuanya -terkait erat- berunsur Anarkisme, ber-unsur liberal bin individual, bin “do what thou wilt”-nya Crowley, adalah unsur yang lahir dari tradisi warisan Iblis, bukan dari tradisi Ilahiyah yang diwarisi para nabi as.

TIDAK ADA ANARKISME DALAM ISLAM, apapun itu definisi moral horisontal yg mereka tawarkan dalam doktrin Anarchy, hanya pantas di peruntukan bagi insan yg kurang akal, dangkal, sebab tidak mengenal Al-Islam secara luas dan dalam.

ENERGI SETAN DALAM REVOLUSI DIGITAL.
Energi setan benama Revolusi, yang biasa disuarakan di jalan jalan, kinipun telah bertranformasi menjadi lebih berkesan efektif menjangkiti generasi lewat teknologi network, internet websites.

Pejuang revolusi karbitan bermunculan mewarisi perjuangan setan Prometheus dengan instannya. Dengan gelar penghargaan sang Revo(i)lusioner cyberHackerDipenuhi salah kaprah KEBANGGAAN,  mereka meretas website-website lawan, menyerang dan melumpuhkan korporasi-korporasi besar yang dilindungi hukum. Memang, seolah keren bukan…?-- ya, keren dalam paradigma setan!

Dengan keahlian yang mereka miliki, dan protes massa yang terorganisir di dunia maya. Mereka tidak jauh beda dengan apa yang berlaku didunia nyata. Mereka sama posisinya berada di garis jaringan Kabel dan Nirkabel Iblis.

Mereka hakikatnya TIDAKLAH melakukan perlawanan berarti apapun untuk kemashlahatan dan perubahan, sebab mereka sendiri adalah sebuah group oposisi yang dikendalikan dari dalam, dari Illuminati sendiri, untuk memudahkan tujuan para elit mereka mendominasi tatanan global, untuk agenda mereka yang sudah matang terancang, New World Order.  Bahkan kita bisa melihat hal ini di Illuminati Card Gamekarya seoarang Game designer Steve Jackson yg dirilis tahun 1982 dlm format Plastic Box. 

**Dalam sejarah peradaban, kita mengetahui bahwa teknologi selalu terasosiasi dengan Iblis, alias Lucifer/Prometheus/Melek Taus. Dimana bagi siapapun yang berakal pasti sadar, bahwa dia dan pasukannyalah yang telah memberikan manusia PENGETAHUAN dan KEAHLIAN MENENTANG TUHAN, Allah SWT  dan hukum-hukumNYA.

"There is NO GOD but My Self"
"KNOWING this.. who dares worship the false Gods of the Koran and Bible?”-[Revelation of Melek Taus/Quratel Yazid] 

Dan bayangkan ketika hal itu, konteks revolusi dengan beragam bentuk perlawanan salah kaprahnya itu, juga diadopsi oleh ummat Islam???

FAKTA IBLIS DIBALIK ANONYMOUS MOVEMENT.
Saat ini kita menyaksikan langsung, maupun lewat media. Ketika dimana-mana generasi kita sedang terjangkit konsep baru dari paham Anarki revolusi, yaitu  ANONYMOUS REVOLUTION.  Dimana sangat jarang disadari bahwasanya gerakan oposisi hukum yg terinspirasi dari sebuah komik berjudul  V for Vendetta ini, adalah Masterpiece dari dua orang satanis pengagum Aliester Crowley bernama Alan Moore dan David Lyoid.

Figur yang ditonjolkon dikarya duo satanis itu adalah sosok bertopeng ber-julukan V, ygmana figurnya diberi bentuk topeng menyerupai wajah seorang tokoh extrimis katolik roma bernama Guido Fawkes aka Guy Fawkes.

Guy Fawkes tergabung dalam grup “Gun Powder Plot “ yang eksis pada kisaran tahun 1605, dalam misinya meledakan gedung parlemen(The House of Lords) dari bawahtanah, dan membunuh raja Inggris saat itu, Kings James I.

Kini, topeng wajah Guy Fawkes yang dikenakan ‘V’ itu pun telah gandrung menjadi Ikon pemberontakan dalam kisah Revo(i)lusi kontemporer. Topeng itu telah menjadi trend zaman ini, yang mewakili perjuangan mereka memprotes rezim pemerintahan diktator, kapitalis, militeristik. Padahal kenyataannya, kedua pihak itu, baik protestor dan diktator-nya, sama-sama dicreate, disetting oleh Iblis dan agenda gelapnya sendiri, Illuminati.

Jika saja kita mau menghayati, kita akan sadari. Saat kita memakai topeng itu, maka saat itu kita secara bersama-sama, telah terprogram. Kita secara global telah ter-iblis-kan berwajah Guy Fawkes. Itulah esensinya.

Lagipula, Islam dengan disiplin Akidah Ahlusunnahnya, tidaklah mengajarkan konteks perlawanan serupa itu. Kita hanya perlu memahami bahwa system bathil saat ini akan diselesaikan oleh ketentuan Allah berupa bencana meteoroid yang akan mengembalikan format peradaban kembali ke era awal(post-apokalips), seperti itulah cara Allah menyelesaikannya.

Waktunya tidak lama lagi, dan Allah telah mentakdirkan Putra Bani Tamim mempersiapkan Sistem Panji Hitamnya saat ini, untuk diserahkan dan dijalankan oleh Imam Mahdi as nanti. Kita hanya perlu berada dalam akidah yg lurus, akidah Aswaja sejati pastinya, dengan pola dakwah dan amalan yang lurus pula khas manhaj nubuwwah tentunya. Kita perlu bersabar dan bersungguh–sungguh dalam ritme pergerakan sunyi-senyapnya Putra Bani tamim itu saat ini, sampai masa bencana itu tiba, sampai kedatangan yang dijanjikan muncul, sampai kita dibai’at Al-Mahdi. Dan itupun jika saat ini kita terpilih dalam jamaahnya Putra Bani Tamim. Jika tidak, tetaplah bersama Mursyid dan teruslah bertali ruhani dlm Thariqat-thariqat Aswaja muktabar, hingga Allah tentukan layak atau tidaknya Iman dan Taqwa kita mati dalam khusnul khatimah sebagai muzakir, 'abid/shalihin ataupun syuhada dalam konteks definisi Jihad apapun itu(selain BOM BUNUH DIRI/TERROR atau apapun model Jihad yg disyahkan ulama Wahabiy) menjelang hari kedatangan yang ditunggu itu tiba.

Jadi mari bangun dari ketertiduran dan mimpi-mimpi perubahan kita saat ini, tentang konsep Negara Islam serupa Nation-State. Adalah absurd ketika Illuminati dan agenda NWO-nya berencana meninggalkan konsep pemerintahan Negara bangsa saat ini, kita malah asik seru terhanyut dalam ilusi mimpi khilafah islam berformat Negara-bangsa.

Sebab, saat post Apokalips nanti, antara system bathil Illuminati dan Panji Hitam, keduanya akan menggunakan format lama sistem pemerintahan. Yakni format imperialisme Babilonia kuno-nya Namrud, versus, format Khilafah ala Minhajin Nubuwwah kuno-nya Ibrahim as/Rasulullah SAw, yang tentunya jauh berbeda dengan gagasan khilafah islam ala sistem pemerintahan Negara-bangsa saat ini.

Well, kembali kita ke tema.
Lalu, siapakah Guy Fawkes ini sebenarnya???

GUY FAWKES, PERSONAFIKASI IBLIS.
 
Jelas, jelas sekali. Tidak perlu kita merujuk pada banyak referensi  untuk membuktikan ini(jika dibutuhkan, kami paksa cantumkan). Sekarang mari perjelas pada bagian topeng-nya, pada alis-nya, pada mata-nya,  pada bentuk seringai dan jenggot-nya…

Bagi seoarang illustrator grafis, yang tidak asing dengan ilustrasi gambar-gambar setan, silahkan dicobamentracing dengan menjadikan topeng Guy Fawkes sebagai background, lalu beri warna merah dan tambahkan dua tanduk kecil dibagian kepalanya.  Tentu akan dapat disepakati kalau hasilnya mirip dengan gambar Iblis di cover novel klasik karya Fred Haley berjudul “SATAN WAS A LESBIAN” dan novel terkini karya Robert Olen Butler berjudul “HELL”, lihat gambarnya dibawah ini:


Gimana, Jelas kan? Kita lanjuut tentang si Guy Fawkes ini, dan kaitannya dengan Iblis…

Guy Fawkes telah menjadi sinonim ketakutan bagi masyarakat beragama di inggris, dari bayang-bayang extrimis kelompok pemuja setan The Gunpowder Plot. Sejarah kegagalan sistem pada era itu telah dirayakan di Inggris sejak 5 November tahun 1605. Saat itu, tradisi membakar dan mengarak patung Guy Fawkes di Bonfire secara bersamaan menjadi hal yang simbolik, disertai pesta kembang api.

Selain itu, di Inggris sendiri, wajah Guy Fawkes juga disinonimkan dengan 2 (dua) hal:
  1. Pertama, BLASPHEMY; Orang-orang kristen protestan yang ultra anti katolik, menyimbolkan Guy Fawkes dengan setiap hal berupa kedzoliman dan berbahaya. Mereka selalu memperingati 'hari membakar patung Guy Fawkes' dijalan-jalan sebagai bentuk ketidaksukaan mereka.

  2. Kedua, ANARKI REVOLUSI; Gejolak sosial dan politik diinggris tidak menentu, portret Guy Fawkes sering terpampang dibanner-banner sebagai simbol propaganda kontra/penolakan terhadap sistem/hukum.
See?.. Blasphemy; penistaan ajaran tuhan dan Revolusi, adalah dua hal yang terkait dengan karakteristik Iblis dan kisah pembangkanganya terhadap norma dan hukum, ini sangatlah jauh dari nilai agama, bahkan tidak Islami. Sekali lagi, setidak Islaminya kita -muslim- menggunakan topeng wajah Guy Fawkes guna menyimbolkan konteks perlawanan gelap subversive 'tanpa nama'-anonymous-  tersebut, terhadap rezim.Sungguh amarah dan perlawanan seperti itu tidaklah gentle dan ksatriaItu sikap perlawanan dari kepribadian palsu dan banci, absolutely fa(w)kes ‘n’ gay! Yeaa…Gay Fa(w)kes! Itulah istilah yang tepat, sebanci, sepalsu Iblis. Jika kita memahami kaidah “marah yang tidak terkendali” dalam islam, kita pasti paham, itu bukanlah kekuatan, melainkan kelemahan. Selemah mental banci, selemah mental Iblis.

Jika seorang muslim-mukmin-muttaqin, juga mengadopsi cara-cara dan pemikiran seperti itu, lalu apa bedanya muslimin dari kalangan muda kita dengan para satanis itu? Dengan Liberal, dengan Anarkis, dengan tokoh-tokoh revolusioner yang terinspirasi oleh Iblis itu? Jadi kepada siapa sebenarnya kita ber-I’tibba’? Kepada Iblis pengusung ajaran moral satanisme kabbalah, atau kepada ulama-ulama para penjaga sunnah Rasulullah SAw?

Desember 1608. Dua tahun setelah era Gunpowder Plot.
Lahirlah sosok baru, John Milton, yang kemudian hari diketahui sekiprah dengan Guy Fawkes. Seorang reaksioner pendukung Cromwell, penentang rezim monarki Inggris. Yang memiliki tujuan sama, membunuh raja. Meracuni massa dengan SKILL RETORIK, serta provokasinya MENGGIMMIK demi upaya menuai CITRA  BARU KEPAHLAWAN.

Dalam AeropagiticaMilthon beragitasi menyatakan:
“untuk kebebasan mengetahui, bersuara, dan menentang secara bebas dalam kesadaran diatas segala kebebasan. Ini sah secara hokum.Dan telah dipahami seperti itu oleh smua kalangan, untuk siapapun yang memiliki kekuatan, untuk mengadakan tuntutan terhadap tirani ataupun kejahatan raja, dan, kemudian menetapkan hak, untuk menjatuhkannya dan menempatkannya di kematian.”[Tenure of Kings and Magistrates]

Kematian Cromwell tahun 1658 menyebabkan Inggris kolaps, memicu perseteruan militer dan menciptakan faksi-faksi politik. Dan Milton si oportunis keras kepala, bersikukuh dengan keyakinannya yang sejak awal telah menginspirasinya menulis karya tentang ‘kemakmuran’ inggris.

Tahun 1659, ia mempublish karyanya berjudul “A Treatise of Civil Power”/Risalah kekuatan civil, yang ditujukan untuk menyerang konsep pemerintahan negara yang didominasi gereja, seperti juga dislogannya yang lain“Considerations touching the likeliest means to remove hirelings!/Konsederasi kepemimpinan menyentuh hal paling disukai, dalam artian  menghapus orang-orang upahan!", hal-hal serupa karya dan slogan itu jg ditujukan kepada praktek-praktek korup di kegerejaan.

Sebagaimana umumnya negara-negara yg diambang runtuh seperti rezim Qadafi di Libya dan Bashar al-Assad di Suriah saat ini, Milton sang nabi bagi para revolusioner itu pun pernah menulis beberapa proposal untuk menguasai pemerintahan non-monarki melawan keinginan-keinginan perlemen, militer dan civil. Maka sudah pasti, dibalik keruntuhan-keruntuhan itu, selalu ada campur tangan oknum bertabi'at setan seperti Milton yg di kendalikan orang dalam Illuminati. Demi satu ambisi memuaskan hasrat Iblis dan Dajjal; CHAOS, RIOT AND BLOOD everywhere!


Era pemulihan, Mei, tahun 1660. Milton pergi menyembunyikan dirinya, saat mendengar isu perintah penangkapan dan pembakaran karya-karyanya. Dan kemudian, mendekati takdir hidupnya yang pahit, buta dan sendiri, ia-pun sempat menulis mahakaryanya yang cukup populer: Paradise Lost.

Paradise Lost menceritakan tentang seorang pahlawan revolusioner gagal, yang mencoba menjatuhkan ketidakadilan tirani, yangmana karya tersebut sejatinya mencerminkan pribadi Milton-sendiri, yang terinspirasi dari karakter sang pujaanya, Iblis. Dimana keduanya -Milton dan Iblis- dalam sejarah, telah berusaha MENENTANG kekuasaan dan apa yang mereka anggap KETIDAKADILAN dan TIRAN, DENGAN CARA YANG SALAH. Inti keyakinan Milton waktu itu adalah melawan segala kekuasaan turun temurun, pemilihan, dan kaum metrokrat(berjasa).

Karakteristik tabiat setan yang ada pada Milton, yangmana adalah cermin karakter dari pribadi Guy Fawkes, telah menjadi Ikon dan simbol baru bagi resistensi gelap kekinian; Anarkis subversive, liberal progressive.

Dan dia juga pahlawan bagi kaum romantik, juga pahlawan bagi ajaran-ajaran setan sebagaiman juga persis yang dibawa oleh Lord Byron and Percy Bysshe Shelley. Milthon adalah inspirator terciptanya drama putikal Manfred  karya Lord Byron, dan figur Kapten Ahab dlm Novel Moby Dick -nya Herman Melville, juga figur-figur sejenis yang tak terhitung dikagumi kalangan modernis. Energi setan yang dikeluarkan Milton dan pengagum karya-karyanya ibarat pergolakan politik dan revolusi, serta keberanian dan kekerasan tanpa adab, di hadapkan dengan kekuatan energi positif; HIKMAH dan HIDAYAH;

"Tidak ada yang mampu mengeluarkan energy dan kecermelangan watak setan, seperti yang telah diekspresikan Milton dalam karyanya, Pradise Lost. Adalah sebuah kekeliruan jika mengira, bahwa dia berniat mempopulerkan personafikasi kejahatan dlm karyanya itu. Iblis dalam karya Milton layaknya konsep moral yang jauh lebih superior dibanding tuhan-nya sendiri, layaknya seorang yang gigih dalam mencapai tujuan, ia menggambarkan dirinya hebat dalam dengkinya kesengsaraan dan siksaan, kepada siapapun yang berada dalam dinginnya kenyamanan yang tak teragukan kejayaannya, hal itu berakibat  jadi DENDAM paling mengerikan kepada setiap musuhnya, bukan konsep salah pemikiran yang membuatnya menyesali keteguhannya pada permusuhan, namun lebih pada bentuk kejengkelannya mendapat siksaan baru."  [Percy Bysshe Shelley; disini Percey bermaksud menunjukian sisi kekagumannya atas kerennya sensasi DENDAM dlm karyanya Milton]

Moby Dick sang pahlawan dalam novelnya Herman Melville, berkata:
"Aku mengetahui sejak awal, bahwa Iblis adalah guru alamiku, kapten, dan teman. Aku telah menyaksikan bahwa dia itu ada di sisi yang benar, dan dunia telah tergiring ke dalam penaklukannya, lewat ketakutan. Aku berdoa secara rahasia kepadanya; dan dia memberiku kenyamanan, dan menyelamatkanku dari rusaknya jiwaku di rumah(hati) anak-anak yg bersedih ini. Aku menjanjikan untuknya jiwaku, dan mengucapkan sumpah bahwa aku akan berjuang untuknya didunia ini, dan berada disampingnya dikemudian hari. (Dengan Khidmat) Bahwa janji dan sumpah itu telah membentukku. Sejak hari ini, rumah(hati) ini adalah rumahnya juga; dan tidak ada lagi anak yang mesti menangis didalamnya: Perapian ini adalah altarnya; dan tidak ada jiwa yang akan gemetar padanya dalam gelapnya malam sebab ketakutan. Sekarang: berapa banyak dari kalian yang akan menetap denganku; mengibarkan bendera Amerika diatas rumah Iblis ini; dan membuatnya berjuang untuk kebebasan?"

Tahun 1840 William Harrison Ainsworth menulis kisah tentang Guy Fawkes dalam bentuk Novel, dan gambarnya diilustrasikan oleh George Cruikshank(bawah): 

Tahun 1897 George Bernard Shaw menulis “The Devil’s Disciple”, yang menggambarkan bagaimana Revolusi Amerika berangkat dari paham Satanik. 
"Tahun 1777 adalah  kisah seorang(Samuel Adams) yang sangat berhasrat menyulut kekacauan dan menyatukan koloni-koloni Amerika menghadapi Inggris, melebihi beban mereka daripda keinginan mereka sendiri, kemarahan memuncak untuk menjatuhkan sasaran, sasaran telah diarahkan kepada Inggris sebagai  penindas para pemberontak dan penjaga kekuasaan inggris, dan bagi pihak Amerika ibarat penjaga kebebasan, perlawanan terhadap tirani, dan pengorbanan diri atas altar suci hak-hak kemanusiaan."-[George Bernard Shaw]

Jika kita mix si pahlawan revolusi berwajah putih dan wajah merah masternya, setan, dicover itu. Akan jelas kita menyadari kalo itu seperti topeng wajahnya Guy Fawkes yang mempersonafikasikan sang master kejahatan, IBLIS.

LALU, DARI MANAKAH PATTERN GAMBAR SETAN MERAH BERJANGGUT ITU BERMULA?
Walau dari literatur tiga kitab samawi tidak terdapat bukti keterangan tentang merahnya warna iblis, namun patern ini sangatlah terang bermula dari hasil ilustrasi yang disesuaikan dengan literatur kitabi tentang Iblis dan neraka merah berapi, dari mitos DEWA PAN Yunani, dan dari kisah kelam Guy Fawkes itu sendiri. Ya, dari kisah Guy Fawkes itulah warna merah merujuk, dan populer di kemudian hari, ilustrasi merah sebagai unsur api itu tidak lain hasil adaptasi dari kisah pembakaran patung Guy Fawkes kala itu.

Sampai disini dapat jelas dipastikan, bahwa antara Iblis dan Guy Fawkes memiliki kesamaannya. Keduanya merepresentasikan kebencian dan sikap salah kaprah. Keduanya  sama-sama berjuang melawan kekuatan yang berkuasa, menentang kekuatan yang mengatur hukum dan nilai-nilai kebaikan agama dan sosial, dengan menentukan 'cara sendiri' sebagai sikap perlawanannya.

INTI PERSOALAN...
Dibawah kekuasaan Allah, hidup kita diatur oleh beberapa persoalan; Pemerintah, Agama, perusahaan dan terkecil adalah keluarga. Kita kecewa oleh demokrasi yang diterapkan pemerintah, kita kecewa oleh Agama saat yang kita saksikan adalah sebaliknya dari moral yang diajarkan, kita kecewa oleh perusahaan yang mengkeledaikan kita, kita kecewa kepada keluarga yang salah mendidik kita, itu wajar, kita semua mengalaminya. Namun diatas itu semua, agama lebih utama, didalamnya kita masih diberi pilihan untuk menemukan satu kebenaran pencarian.

Jika kita sadari dengan baik, kita masih punya kesempatan menemukan sejatinya tempat berlindung yang dijanjikan Allah. Tempat kita menaungi iman dari setiap bombardir makar secret societies-Illuminati di setiap aspek hidup kita, dari isu-isu/informasi yang melemahkan akal sehat kita, dari setiap agitasi Iblis yang membutakan kesadaran iman kita.

Tidak ada hal baik dalam hidup ini selain apa yg telah Allah tetapkan hukumnya. Tidak ada kebaikan selain apa yang telah Allah ajarkan kepada Nabi sebagai sunnahnya yang patut ditiru. Dan ajaran kebaikan itu telah diwariskan kepada kita melalui para salaf kita, dan terus terpelihara oleh para penerusnya dari kalangan Alawiyyin, hingga ke era wali songo, hingga kita menemukannya saat ini pada ajaran hikmah yang dipelihara ulama-ulama Tassawuf muktabar dari akidah Aswaja kita saat ini, dari imam-imam mujtahid kemazhaban kita, dari Hanafiyah, Syafi’iyah, Malikiyyah, Hanabilah kita.

Negara, Agama, dan para elit pe-bisnis menginkan kita menjadi baik, ter-manage, bekerja keras, tidak lain hanya agar mereka dapat terus  memanipulasi cara berpikir kita, agar terus mengeruk uang kita,  agar terus menguntungkan mereka. Konsep demokrasipun kenyataannya tidaklah berfungsi. Pemerintah hanya berpura-pura mendengar dan mengatasi masalah-masalah, agar kita tetap berada dalam konsep yang telah mereka skemakan, me-ninabobo-kan kesadaran kita.. hingga kita terus terbuai, hidup dalam ilusi-mimpi duniawi, tertidur, terlelap kesadaran, dalam surganya Illuminati-Dajjal.

Saat semua telah kita ketahui bersama kebusukannya…  dan kita terjaga, lalu dimana beradanya kebenaran sistem Ilahi yg sebenar-benarnya Allah janjikan itu? Kita sadar pada akhirnya  hanya ada satu kebenaran cara, sebuah manhaj yang memang telah Rasulullah SAw sebutkan akan muncul di akhir zaman, yangmana sistem itu berbeda dengan konsep lainnya yang telah terseragamkan Dajjal.

Siapakah pemilik sistem kenabian yang Allah tetapkan dalam scenarioNya ituMasihkah ini menjadi sebuah misteri yang hanya berujung pada pengakuan “Harokah kamilah yang dimaksud hadist itu”, atau kita yang kurang peka menyadari, bahwa ia sudah ada saat ini, bergerak dan berjuang disekitar kita, terlihat dihadapan kita, bersama kita.. mereka yang tampak bukan seperti ormas/firqah pada umumnya namun sangat terorganisir rapi.

Mereka yang punya konsep perlawanan yang unik/berbeda dengan konsep perlawan dari movement harokah transnasional manapun yg anti pemerintah thogut berpaham wahabi.  Mereka dari ahlusunnahnya Asy’ary-Maturidiy, yang TIDAK BERSENTUHAN DENGAN POLITIK NAMUN DEKAT DIHATI KALANGAN ELIT POLITIK/PEMERINTAH, KALANGAN SENIMAN-ARTIS, PENGUSAHA, ULAMA-SANTRI ASWAJA, dan bahkan, kalangan awam dan kaum dangkalan sekalipun... 

Mereka dari golongan penganut 4 imam mazhab, mereka golongan muqalid satu-satunya yang  siap menyambut dan membangun pemerintahan baru selepas post-apokalips. Mereka dengan sistemnya yg tidak terdeteksi, kecuali oleh mereka yang sungguh-sungguh menyelam didalamnya, dan sangat mudah dipahami bagi setiap level intelektual yg bermujahadah didalamnya, ya, siapa mereka? Semoga Allah menghendaki kita ada disana bersama mereka-mereka yang lebih dulu Allah pilih dan Istiqamahkan…. Aamiin.


=MILISI OPOSISI NAGA 3-9-2013=

Jumat, 05 April 2013

KETIKA ANAK BERTANYA TENTANG ALLAH
Allah itu Siapa?
Utamanya pada masa emas 0-5 tahun, anak-anak menjalani hidup mereka dengan sebuah potensi menakjubkan, yaitu rasa ingin tahu yang besar. Seiring dengan waktu, potensi ini terus berkembang (Mudah-mudahan potensi ini tidak berakhir ketika dewasa dan malah berubah menjadi pribadi-pribadi “tak mau tahu” alias ignoran, hehehe).

Nah, momen paling krusial yang akan dihadapi para orang tua adalah ketika anak bertanya tentang ALLAH. Berhati-hatilah dalam memberikan jawaban atas pertanyaan maha penting ini. Salah sedikit saja, bisa berarti kita menanam benih kesyirikan dalam diri buah hati kita. Nauzubillahi min zalik, ya…

Berikut ini saya ketengahkan beberapa pertanyaan yang biasa anak-anak tanyakan pada orang tuanya:
Tanya 1: “Bu, Allah itu apa sih?”
Tanya 2: “Bu, Bentuk Allahitu seperti apa?”
Tanya 3: “Bu, Kenapa kita gak bisa lihat Allah?”
Tanya 4: “Bu, Allah itu ada di mana?”
Tanya 5: “Bu, Kenapa kita harus nyembah Allah?”


Tanya 1: “Bu, Allah itu apa sih?”
Jawablah:
“Nak, Allah itu Yang Menciptakan segala-galanya. Langit, bumi, laut, sungai, batu, kucing, cicak, kodok, burung, semuanya, termasuk menciptakan nenek, kakek, ayah, ibu, juga kamu.” (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)

Tanya 2: “Bu, bentuk Allah itu seperti apa?”
Jangan jawab begini:
“Bentuk Allah itu seperti anu ..ini..atau itu….” karena jawaban seperti itu pasti salah dan menyesatkan.

Jawablah begini:
“Adek tahu ‘kan, bentuk sungai, batu, kucing, kambing,..semuanya.. nah, bentuk Allah itu tidak sama dengan apa pun yang pernah kamu lihat. Sebut saja bentuk apa pun, bentuk Allah itu tidak sama dengan apa yang akan kamu sebutkan.” (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)

فَاطِرُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ‌ۚ جَعَلَ لَكُم مِّنۡ أَنفُسِكُمۡ أَزۡوَٲجً۬ا وَمِنَ ٱلۡأَنۡعَـٰمِ أَزۡوَٲجً۬ا‌ۖ يَذۡرَؤُكُمۡ فِيهِ‌ۚ لَيۡسَ كَمِثۡلِهِۦ شَىۡءٌ۬‌ۖ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡبَصِيرُ (١١)

[Dia] Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan [pula], dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Q.S. Asy-Syura:11)
[baca juga Melihat Tuhan]

Tanya 3: “Bu, kenapa kita gak bisa lihat Allah?“
Jangan jawab begini:
Karena Allah itu gaib, artinya barang atau sesuatu yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.

Jawaban bahwa Allah itu gaib (semata), jelas bertentangan dengan ayat berikut ini.
Al-Hadid (57) : 3

هُوَ الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Dialah Yang Awal dan Yang Akhir; Yang Zahir dan Yang Batin ; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.

Dikhawatirkan, imajinasi anak yang masih polos akan mempersamakan gaibnya Allah dengan hantu, jin, malaikat, bahkan peri dalam cerita dongeng. Bahwa dalam ilmu Tauhid dinyatakan bahwa Allah itu nyata senyata-nyatanya; lebih nyata daripada yang nyata, sudah tidak terbantahkan.

Apalagi jika kita menggunakan diksi (pilihan kata) “barang” dan “sesuatu” yang ditujukan pada Allah. Bukankah sudah jelas dalil Surat Asy-Syura di atas bahwa Allah itu laysa kamitslihi syai’un; Allah itu bukan sesuatu; tidak sama dengan sesuatu; melainkan Pencipta segala sesuatu.

Meskipun segala sesuatu berasal dari Zat-Sifat-Asma (Nama)-dan Af’al (Perbuatan) Allah, tetapi Diri Pribadi Allah itu tidak ber-Zat, tidak ber-Sifat, tidak ber-Asma, tidak ber-Af’al. Diri Pribadi Allah itu tidak ada yang tahu, bahkan Nabi Muhammad Saw. sekali pun. Hanya Allah yang tahu Diri Pribadi-Nya Sendiri dan tidak akan terungkap sampai akhir zaman di dunia dan di akhirat.

إِذۡ يَغۡشَى ٱلسِّدۡرَةَ مَا يَغۡشَىٰ (١٦) مَا زَاغَ ٱلۡبَصَرُ وَمَا طَغَىٰ (١٧)

[Muhammad melihat Jibril] ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu Yang Meliputinya. Penglihatannya [Muhammad] tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak [pula] melampaui-Nya. (Q.S. An-Najm: 16-17)
{ini tafsir dari seorang arif billah, bukan dari saya pribadi. Allahua’lam}

Jawablah begini:
“Mengapa kita tidak bisa melihat Allah?”
Bisa kita jawab dengan balik bertanya padanya (sambil melatih adik comel berpikir retoris)
“Adik bisakah nampak matahari yang terang itu langsung? Tidak ‘kan..karena mata kita bisa jadi buta. Nah,melihat matahari aja kita tak sanggup. Jadi,Bagimana kita mau melihat Pencipta matahari itu. Iya ‘kan?!”

Atau bisa juga beri jawaban:
“Adek, lihat langit yang luas dan ‘besar’ itu ‘kan? Yang kita lihat itu baru secuil dari bentuk langit yang sebenarnya. Adek gak bisa lihat ujung langit ‘kan?! Nah, kita juga gak bisa melihat Allah karena Allah itu Pencipta langit yang besar dan luas tadi. Itulah maksud kata Allahu Akbar waktu kita salat. Allah Mahabesar.”

Bisa juga dengan simulasi sederhana seperti pernah saya ungkap di postingan “Melihat Tuhan”.
Silakan hadapkan bawah telapak tangan Adek ke arah wajah. Bisa terlihat garis-garis tangan Adek ‘kan? Nah, kini dekatkan tangan sedekat-dekatnya ke mata Adek. Masih terlihat jelaskah jemari Sobat setelah itu?

Kesimpulannya, kita tidak bisa melihat Allah karena Allah itu Mahabesar dan teramat dekat dengan kita. Meskipun demikian, tetapkan Allah itu ADA. “Dekat tidak bersekutu, jauh tidak ber-antara.”

Tanya 4: “Bu, Allah itu ada di mana?”
Jangan jawab begini:
“Nak, Allah itu ada di atas..di langit..atau di surga atau di Arsy.”
Jawaban seperti ini menyesatkan logika anak karena di luar angkasa tidak ada arah mata angin atas-bawah-kiri-kanan-depan-belakang. Lalu jika Allah ada di langit, apakah di bumi Allah tidak ada? Jika dikatakan di surga, berarti lebih besar surga daripada Allah…berarti prinsip "Allahu Akbar" itu bohong? [baca juga Ukuran Allahu Akbar]

ثُمَّ ٱسۡتَوَىٰ عَلَى ٱلۡعَرۡشِ‌ۚ
Dia bersemayam di atas ’Arsy. <– Ayat ini adalah ayat mutasyabihat, yaitu ayat yang wajib dibelokkan tafsirnya. Kalau dalam pelajaran bahasa Indonesia, kita mengenal makna denotatif dan konotatif, nah.. ayat mutasyabihat ini tergolong makna yang konotatif.

Juga jangan jawab begini:
“Nak, Allah itu ada di mana-mana.”
Dikhawatirkan anak akan otomatis berpikiran Allah itu banyak dan terbagi-bagi, seperti para freemason atau politeis Yunani Kuno.

Jawablah begini:
“Nak, Allah itu dekat dengan kita. Allah itu selalu ada di hati setiap orang yang saleh, termasuk di hati kamu, Sayang. Jadi, Allah selalu ada bersamamu di mana pun kamu berada.”
[baca juga Mulai Saat Ini Jangan Sebut-sebut Lagi Yang Di Atas]

“Qalbun mukmin baitullah”, ‘Hati seorang mukmin itu istana Allah.” (Hadis)

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُواْ لِي وَلْيُؤْمِنُواْ بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat.(Q.S. Al-Baqarah (2) : 186)

وَهُوَ مَعَكُمۡ أَيۡنَ مَا كُنتُمۡ‌ۚ
Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada.(Q.S. Al-Hadiid: 4)

وَلِلّهِ الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُ فَأَيْنَمَا تُوَلُّواْ فَثَمَّ وَجْهُ اللّهِ
Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. (Q.S. Al-Baqarah (2) : 115)

“Allah sering lho bicara sama kita..misalnya, kalau kamu teringat untuk bantu Ibu dan Ayah, tidak berantem sama kakak, adek atau teman, tidak malas belajar, tidak susah disuruh makan,..nah, itulah bisikan Allah untukmu, Sayang.” (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)

وَٱللَّهُ يَهۡدِى مَن يَشَآءُ إِلَىٰ صِرَٲطٍ۬ مُّسۡتَقِيمٍ
Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus. (Q.S. Al-Baqarah: 213)

Tanya 5: “Bu, kenapa kita harus nyembah Allah?”
Jangan jawab begini:
“Karena kalau kamu tidak menyembah Allah, kamu akan dimasukkan ke neraka. Kalau kamu menyembah Allah, kamu akan dimasukkan ke surga.”

Jawaban seperti ini akan membentuk paradigma (pola pikir) pamrih dalam beribadah kepada Allah bahkan menjadi benih syirik halus (khafi). Hal ini juga yang menyebabkan banyak orang menjadi ateis karena menurut akal mereka,”Masak sama Allah kayak dagang aja! Yang namanya Allah itu berarti butuh penyembahan! Allah kayak anak kecil aja, kalau diturutin maunya, surga; kalau gak diturutin, neraka!!”

“Orang yang menyembah surga, ia mendambakan kenikmatannya, bukan mengharap Penciptanya. Orang yang menyembah neraka, ia takut kepada neraka, bukan takut kepada Penciptanya.” (Syaikh Abdul Qadir al-Jailani)

Jawablah begini:
“Nak, kita menyembah Allah sebagai wujud bersyukur karena Allah telah memberikan banyak kebaikan dan kemudahan buat kita. Contohnya, Adek sekarang bisa bernapas menghirup udara bebas, gratis lagi.. kalau mesti bayar, ‘kan Ayah sama Ibu gak akan bisa bayar. Di sungai banyak ikan yang bisa kita pancing untuk makan, atau untuk dijadikan ikan hias di akuarium. Semua untuk kesenangan kita.

Kalau Adek gak nyembah Allah, Adek yang rugi, bukan Allah. Misalnya, kalau Adek gak nurut sama ibu-bapak guru di sekolah, Adek sendiri yang rugi, nilai Adek jadi jelek. Isi rapor jadi kebakaran semua. Ibu-bapak guru tetap saja guru, biar pun kamu dan teman-temanmu gak nurut sama ibu-bapak guru.”
(Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)

إِنَّ ٱللَّهَ لَغَنِىٌّ عَنِ ٱلۡعَـٰلَمِينَ
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya [tidak memerlukan sesuatu] dari semesta alam. (Q.S. Al-Ankabut: 6)
[baca juga Mengapa Allah Menciptakan Makhluk?]

Katakan juga pada anak:

“Adek mulai sekarang harus belajar cinta sama Allah, lebih daripada cinta sama Ayah-Ibu, ya?!” (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)

“Kenapa, Bu?”

“Karena suatu hari Ayah sama Ibu bisa meninggal dunia, sedangkan Allah tidak pernah mati. Nah, kalau suatu hari Ayah atau Ibu meninggal, kamu tidak boleh merasa kesepian karena Allah selalu ada untuk kamu. Nanti, Allah juga akan mendatangkan orang-orang baik yang sayang sama Adek seperti sayangnya Ayah sama Ibu. Misalnya, Paman, Bibi, atau para tetangga yang baik hati, juga teman-temanmu.”

Dan mulai sekarang rajin-rajin belajar Iqra supaya nanti bisa mengaji Quran. Mengaji Quran artinya kita berbicara sama Allah. (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis).

Allahu a’lam.

sumber : “ Mutiara Hikmah “