Laman

Kamis, 16 Desember 2010

Semioteka Rajatega

MC hari ini lebih banyak memakai topeng dari Zapatista
hampir sulit membedakan antara bacot patriot dan miskin logika
bicara tentang skill dan kompetisi, mengobral sompral
jatuh setelah berkoar, lari dengan ujung kontol terbakar
MC butuh federasi dan breakbeats berdasi
untuk sekantung wacana basi dan eksistensi
MC Tampon, mencoba membuat mall menjadi Saigon
amunisi tanpa kanon, mucikari martir yang gagal mencari bondon
sarat kritik, kosong esensi seperti kotbah kyai Golkar
bongkar essay kacangan lulabi usang pasca makar
gelora manuver rima Kahar Muzakar
tak akan pernah dapat menyentuh beat pembebasan B-Boy Ali Asghar
hiphop chauvinis, kontol kalian bau amis, memang tak akan pernah habis
persis duet Hitler tanpa kumis dan Earth Crisis
krisis identitas, menyebut teman nongkrongnya ‘niggaz’
sebut dan diss nama kami, kubuat bacot kalian karam seperti Tampomas
berusaha setengah mati menjadi negasi
berlindung dibelakang pembenaran interpretasi, basa-basi
mengobarkan kebanggaan dengan microphone terseret
tak sabar menunggu saat monumental kalian berduet dengan Eurrico Guterrez /

Ternyata rencana invasimu lebih meleset dari konsepsi
dan prediksi partai marxist akan kematian borjuasi
melemparkan invitasi MC pada setiap rima
dan Homicide masih mendominasi sensus kematian populasi akibat rajasinga
MC adalah negara yang membuat kontradiksi tak pernah final
tanpa menifestasi yang sesubstansial gerilyawan maoist di Nepal
lirikal neoliberal, yang memaksa indeks lirikmu turun drastis
dan terlihat lebih dungu dari logika formal, terlalu tipikal
dan masih jauh dibawah horizon minimal
memiliki nasib yang sama dengan PSSI dalam kancah internasional
hadirkan konfrontasi maka MC lari mencari pengacara
dan mengakhiri argumen dengan histeria seperti Yudhistira tanpa hak cipta
jangan berharap unggul dengan skill bualan ala TV Media
yang membuat kau dan Iwa tersungkur dalam satu kriteria

///representasi yang membuatmu nampak seperti fatamorgana
membuat setiap microphone battle berakhir dengan wajah yang sama
persetan dengan persatuan, hiphop hanya memiliki empat unsur
dua mikrofon, kau dan aku, tentukan siapa yang lebih dulu tersungkur /

Memang memuakkan melayani diplomasi scene lawakan
tapi pasti kalian dapatkan jika kalian menginginkan konflik atas nama kebanggaan
bidani bacot murahan tentang imortalitas hiphop seperti liang dubur
pahlawan kesiangan yang membuat lagu lama konservatif keluar liang kubur
karena aku adalah seorang kapiten neraka
mematahkan pedang panjang para lokalis duplikat dan plagiat para Wu-Tang
arwah objek kritik lapuk layak sosialisme ilmiah
kalian ancam kami dengan lulabi akidah
paku dalam bingkai kaca keagungan moralitas, persetan kuantitas
kematian memang identitas yang tak perlu imortalitas
label adalah reduksi, komoditas residu industri
kultural hegemoni, membidani oponen dalam posisi
Prosa pramudya yang bukan Ananta Toer
Mengepal jemari meski dengan batas teritori yang terkubur

memenej kalbu tanpa retorika Aa Gymnastiar
menembus urat nadi distribusi tanpa harus membuat izinku terdaftar
MC menabur bensin dan tak pernah punya nyali menyalakan korek
membacot dibelakang punggung lebih parah dari CekNRicek

[] MC Yang sama petantang-petenteng
sekarang membawa aikon biz lebih banyak daripada anggota Slank
Kalian para martir hiphop, patriot tai kucing
Yang membela lubang pantat logika dengan darah
Siapkan microphone kalian dan siapkan untuk menutup lubang tai sejarah
dan bagi kalian yang menginterpretasikan lagu ini untuk kalian..
Lebok tah Anjing!

http://musiklib.org/Homicide-Semioteka_Rajatega-Lirik_Lagu.htm



Membaca Gejala Dari Jelaga

Matahari terlalu pagi mengkhianati
Pena terlalu cepat terbakar
Kemungkinan terbesar sekarang, memperbesar kemungkinan pada ruang ketidakmungkinan
Sehingga setiap orang yang kami temui tak menemukan lagi satupun sudut kemungkinan untuk kemungkinan untuk berkata tidak mungkin
Tanpa darah mereka mengering
Sebelum mata pena berkarat dan menolak kembali terisi

Sebelum semua paru disesaki tragedi dan pengulangan menemukan maknanya sendiri dalam pasar dan semerbak deodoran
Atau mungkin dalam limbah dan kotoran
Atau mungkin dalam seragam sederetan nisan

Kita pernah bernazar
Untuk menantang awan
Menantang langit dengan kalam-kalam terhunus
Hingga hari-hari penghabisan
Tanpa pretense apapun untuk mengharapkan surga dan neraka
Di atas semua…

Kita berangkat dengan rima dan kopi secawan
Berkawan dengan bentangan kalam yang menantang awan
Kita menggalang pijakan dari hulu waktu yang membidani zaman
Dimana microphone digenggam dengan hasrat menggantang ancaman
Mengkafani kawanan serupa lalat dari pusat pembuangan sampah
Menyisakan potongan kalimat profane berceceran
Bernazar membuat tiran berjatuhan dengan luka sayat dari medan puputan
Kita tantang kutukan, kita kutuk pantangan
Sehingga setiap angan paralel dengan surga-neraka dan dalil langitan
Serupa komando yang keluar dari mabes hingga koramil
Serupa toxin yang berselancar pada darah sebelum maut menjemput Munir
Menyisir petaka yang membiarkan mereka menggadaikan pasir
Pada pantai, pada bumi, yang penuhi oleh barcode dan kasir
Yang menghibahkan filsafat pada vampire
Pada mereka yang melabeli setiap oponen dengan stempel kafir
Pada mereka yang datang pada malam terkelam
Saat cahaya hanya datang dari belukar di tengah makam
Kita pernah sisakan harapan yang esok siap cor menjadi belati
Pikulan beban yang serupa pitam yang kembali berhitung dengan mentari

Dengan tangisan bayi yang mengajarkan kembali bagaimana menari
Bagaimana mengingat janji dan mengepalkan jemari
Bagaimana seharusnya hari-hari berbagi api
Bagaimana menyulutnya pada nadi dan mengumpulkan nyali
Dan semua darah bertagih telah kita bayar lunas
Sejak kalimat angkara kita terlanjur menjadi lampiran kajian Lemhanas
Kau dan aku tahu pahlawan tidak lagi datang dari kurusetra
Namun dalam bentuk dominasi mie instant di tengah bencana
Sejak tanah basah ini menagih janji mata yang dibayar mata
Sejak mata sungai menagih suara mereka yang hilang di ujung desa
Sejak kebebasan hanya berarti di hadapan kotak suara
Sejak para ekonom memperlakukan nasib serupa statistik ramalan cuaca
Telah khatam kita baca semua analisa semua neraca
Semua melihat tai kucing yang membenarkan semua prasangka
Kita belajar membaca gejala dari jelaga
Pada malam-malam terhunus dan waras-waras kita terjaga
Memaksa tidur dengan satu kelopak mata terbuka
Menahan pitam tanpa riak serupa telaga
Serupa hasrat yang dipertahankan setengah mati tetap menyala
Pada setengah hidup kita mengalir mencari muara
Serupa udara
Membutuhkan amis darah agar sirine tetap mengalun
Agar waras diingatkan wabah yang akut menahun
Tentang pagut yang santun
Yang memusuhi pantun
Yang membakar habis hasratmu setelah dipaksa dipasung
Mungkin kau akan ingat tentang petaka yang dalam hitungan kurun
Waktu singkat berubah menjadi rahmat
Merubah alam alam bawah sadar hingga terbiasa dengan mayat
Sekarang mengubahmu kasat di depan deretan kalimat
Bergabung dengan para mata yang terang bersama pekat

Serupa kepastian, serupa asuransi
Serupa janji yang memprediksi dimana kau suatu hari nanti dengan pasti
Sehingga semua pertanyaan kau tinggal mati
Sehingga rimaku hari ini dan terompet israfil dapat bertukar posisi
Dan menantang mentari


http://musiklib.org/Homicide-Membaca_Gejala_Dari_Jelaga-Lirik_Lagu.htm



Boombox Monger

jika konsumen adalah raja maka industri adalah Kasparov
dan setiap vanguard lapangan tak lebih Lenin dari Ulyanov
mencari poros molotov
yang tak lebih busuk dari kritik kapitalisme George Soros
senyawa dari nyawa kreator dan sendawa para insureksionis berkosmos
ruang diluar buruh dan boss, dan kertas Pemilu yang kau coblos
dimana komrad ku mengganti logos dan kamus dengan batu Sisifus
memutus selang infus negara dan institusi sampai mampus
pada lahan bertendensi kooptasi Sony dan empty-V dan para radio penyedot phallus
fasis bertitah ‘harus’, mengayunkan pedang pada sayap setiap Ikarus
dengan hirarki dalam modus operandi layak Kopassus
microphone bagi kami adalah pemisah kalam dengan pembebasan yang mengkhianati
milisi tanpa seragam koloni, hiphop philantrophy seperti Upski
resureksi boombox yang sama pada Madison Park awal delapan puluhan
membawa ribuan playlist dari Chiapas, Kosovo dan Jalur Gaza
Seattle dan Praha, Checnya, Genoa, Yerusalem, Dili dan Tripoli
untuk api militansi aktivisme yang meredup pasca molotov terakhir terlempar di Semanggi
obituari dari lini terdepan milisi pada garis batas demarkasi
jelaga resistansi lulabi penghitam langit tanpa teritori
logika tanpa kuasa perwakilan yang layak dikremasi
ketika senjata bermediasi, ketika ekonomi dan valas berubah sosok menjadi tirani
jelajahi setiap kemungkinan dengan kain kafan modernisasi
prosa beraliansi dengan
dekonstruksi surga-neraka rakitan, militansi tanpa puritan
Verbal Homicide, Rock-Steady Bakunin, MC Klandestin
pada peta sirkuit boombox para B-boy kami adalah Fretilin dalam kacamata Bakin / Makhnovist yang melukis realisme sosialis diatas kanvas Dada
Post-Mortem Hip-Hop takkan pernah berkaca bersama Fukuyama
dialektika kami tanpa radio dan visualisasi anti-HBO
tanpa agenda politik partai yang membuat Mussolini membantai D’Annunzio
juga korporasi multinasional yang menjadikanmu lubang senggama
kooptasi kultur tandingan yang berunding dalam gedung parlemen Partai Komunis Cina
yang mereproduksi Walter Benjamin ke tangan setiap seniman Keynesian
yang mensponsori festival insureksi dengan molotov cap Proletarian®
instruksi harian dalam mekanisme kontrol pergulatan menuju amnesia
lupakan Colombus, karena Bush dan Nike® telah menemukan Amerika®
inkuisisi mikrofonik dalam kuasa estetika
yang merevolusikan pola konsumsi menjadi intelektualisme organik seperti Gramsci
ekonomi membuat kami mendefinisikan otonomi pada mesin foto kopi
rima anti-otoritarian memandikan bangkai Hiphop® yang tak pernah kau otopsi
membaca peta kekuasaan seperti KRS-ONE dan MC Shan
sambil meludahi modernitas seperti Foucault diatas neraka Panopticon
ketika Moralitas® telah berubah menjadi candu seperti Marxisme® dan Agama®
maka MC mengambil mikrofon dan melahirkan tragedi dari puncak Valhalla
karena Ardan® dan kalian hanya akan melahirkan kombinasi busuk seperti Iwan
dan Djody, dikotomi antara Farakhan, Amrozy, dan Nazi
bongkar paksa setiap parodi labirin eforia sensasional Harry Roesli
B-boy semiotika artifak simultan antara ekstasi dan revolusi
setiap properti privat adalah galeri dan merubah eksistensi
menjadi pertahanan paling ofensif para Darwinis yang menolak menjadi partisan


http://musiklib.org/Homicide-Boombox_Monger-Lirik_Lagu.htm



Rima Ababil

karena khalayak tak pernah salah memuja thagut penampakan
maka kalian adalah terdakwa yang terlalu mendambakan
domba tanpa gembala, wujud tanpa kepala, dunia tanpa pandawa
sumpah aral kuasa tanpa palapa
merakit dunia tanpa manual tunggal
mengepal surga neraka yang manunggal
di ujung hari yang berlangit sepekat aspal
di petang para dajjal neoliberal meminta tumbal
karena buku sejarah ditulis dengan darah
dengan anggur dan nanah, dengan kotbah dan sampah
maka argumen terlahir dari kerongkongan korban
digorok dipagi buta di lapangan pedesaan
dikubur bernafas dimalam semua kutukan
menaruh rima diatas hitungan ritme pukulan rotan Brimob
pengganti aroma Smirnoff, berakhir
layak hasrat Deborg berepilog tanpa akhir
kombinasi mutakhir para gerilyawan Kashmir,
Tolstoy dan B-boy yang menari diatas pasir
hingga para aparat Gomorrah tak berdiri tanpa dipapah
hingga berhala yang kau sembah merata dengan tanah
dengan khasanah busur serapah tanpa panah
dengan ranah yang merubah kotbah yang menjadi limbah
dengan lanskap penuh kesumat, despot melaknat
penuh bigot yang bersandar pada jaminan polis dan jimat
maka kupinang kepalan pelumat
tirani valas yang tak pernah tamat memplagiat kiamat
hingga liang lahat, dengan eskalasi perang badar
membakar akar penyeragaman bawah sadar
pasca kolonial pasca neraka horizontal
pasca bumi dan langit, aku dan kau menjadi wadal
sejak para kaisar merapal mantra anti-makar
sejak para patriot tak pernah sadar menjadi barbar

rima ini ku rancang untuk menantang mitos
hegemoni rezim dewa logos
ku rancang rima ababil yang bidani holokos
jika kau bangun kastilmu tuk mendominasi kosmos

antitesa dari semua petuah para tetua
penguasa gua, gabah dan semua kutukan tak bertuah
rima ini adalah hitam merah tetesan darah
pemusnah lintah bendungan siklus hasrat dan amarah
ludah para penadah gejah yang menawar bid’ah
yang lupa melawan titah, kerajaan risalah,
pemungut arwah peluluh lantah kaki tangan kepala berhala yang ku nujum punah
serupa jalur ziarah satuan batalyon lakon
yang membantahkan konon gurita monitor panoptikon
dan jargon perluasan koloni kanon
perpanjangan netra Mossad dan agenda titipan Pentagon
agen intelejen berbisik dalam dialek dekaden
berdiskusi tentang ribuan ancaman bahaya laten
lumpen yang membangkang, hedonis yang mencoba terbang
sufi yang menjangkau terang dan anarkis yang merontakekang
rima ini adalah kontra komando, menolak berkarat
di pengujung tengat m’rancang beliung serupa tornado
untuk balans yang banal, balada dalam kanal dialog satu arah sejarah yang berkoar bertemu final
hingga satu subuh para sayap terentang, menantang menara rutan dengan kesadaran para pecundang
berembuk di pojokan selokan desa dan urban merakit plot armamen ababil sebelum mentari datang
sebelum cenayang industri keluar mencari mangsa
menuai bara dari pusara kalam dan makam wacana
kesucian taklid yang menyuburkan bencana
para penikam punggung dan para pengkhianat lantai dansa
pasca kolonial pasca neraka horizontal
pasca bumi dan langit, aku dan kau menjadi tumbal
sejak argumen hanya berkisar di pusaran selasar
surga dan neraka, kontol, isu kelentit dan biji zakar, yo

rima ini ku rancang untuk menantang mitos
hegemoni rezim dewa logos
ku rancang rima ababil yang bidani holokos
jika kau bangun kastilmu tuk mendominasi kosmos


http://musiklib.org/Homicide-Rima_Ababil-Lirik_Lagu.htm



Illsurrekshun

[Morgue Vanguard]
“YEAAHH!! Kalam kutukan puputan penasbihan penghabisan,..
Illshurekshun for Impending resurrection!
Hari ini atau tidak sama sekali,.. Hari ini atau tidak sama sekali,.!!
Yo Sarkasz,. show’ em how we do it boy,..C’ MON!!”

[Sarkasz]
melepas kekang kendali pada hitungan detik kematian
satuan laskar aksara penghancuran dinding keterasingan
rima ini melintang ditengah ribuan riba yang menagih hutang
rintangi bantuan luar negeri yang bernegosiasi dengan bahasa musang
menghunus belati kalam profan pada altar persetubuhan
yang berbagi tuhan bersama kuasa modal dalam wujud siluman berturban
mutan susupan Mc D layaknya iblis marduk yang membuang pelanduk
merangsek setiap pintu masuk yang tak fitrah tanpa sarung cap gajah duduk
tak sudi membusuk menanti panggilan di parkiran imam mahdi
dalam simulasi hidup yang meraga dalam masturbasi raam punjabi
kami tandingi setiap eksistensi dari sekedar menjual dan membeli
menyembah dan mematuhi segala konon yang tak lama lagi kamu akhiri
kami kembali mengangkat setiap kepala yang tertunduk untuk berhenti
meratapi tuhan yang telah mati dikhianati profit, dominasi dan ekspansi
satu barisan ribuan mimpi kami hidupkan kuasa amorfati
yang berdiri tegak mandiri tanpa bank mandiri
hiphop harakiri negasi hidup dari lanskap yang terkooptasi
di saat setiap bongkahan emas di freeport telah lelah menjadi saksi
korporat rambo dan kacung WTO yang tengah bermimpi
berkomposisi bak guantanamo sekolosal mega-orkestra steve albini
kalian amini manipulasi informasi yang beramunisi ritual dekadensi
berplot genosida berkoneksi kabel tv
maka surga neraka yang kami hadirkan dalam kombinasi terkini
biner termutilasi pada setiap lanskap insureksi yang mereka kafiri

“Yo word to the Morgue Vanguard, Sarkasz is back for the M-I-C
Still droppin shit like ‘em based on jeep beats
Illshurekshun to the fullest,..
Yo MV, get down (?) one time, C’MON!!”

[Morgue Vanguard]
ribuan kepala yang mengakar pada reruntuhan atlas
meranggas pada batas hirarki antara mikropon dan karkas
hari ini mulailah berhenti mempertanyakan kualitas
gundukan rima dengan populasi MC yang lebih padat dari cicadas
sepanas lubang anus kalian disodomi korporasi tanpa pelumas
kami bayar lunas semua tagihan pay dues sejak jaman itang yunas
kami pangkas semua manuver ken arok ditengah belukar riba pasar
agen makar membuang hajat pada pelataran dan tangga altar
kami hajar semua kebangkitan berhala, ideologi gembala
hidup yang menolak bergantung pada saudagar serupa Yusuf Kalla
para imam korporasi yang khusuk di kala merancang sangkala tiruan
yang ditunggangi zionis imperialis yang coba menabur bala
rima ini adalah Kayutsha, Sahin, Fajr dan Zetzal
Penghantam barisan produk korporasi pemasok Israel di toserba yang berjejal
Pelumatan kollateral, kombatan prosa hypereal
Plot pencahar agenda laskar laba yang lebih Tsar dari semua tiran dan kaisar
Satuan lingkar risalah yang hidup dari kepulan asap
Yang kami hisap dari manual hisab lapangan mu yang terbakar
Rima ini lebih sakti dari Pancasila, yang siap menantang invasi
Dari jadah global Sony hingga korporat domestik serupa Bakrie
Kontra-takdir serupa satuan sayap ababil yang menabur kerikil
Pada jalur komando dari Pentagon hingga Kodam, Kodim dan Koramil
Pada kontrak para merkantil yang menggadai Cepu pada Exxon Mobil
Kami rakit ribuan prosa martil
Bagi mesin lobi Rupert Murdoch yang menagih martir,..

“YEAHHAHAHA!! Homicide kembali pada penyangkalan serupa bara
Kami maklumatkan penasbihan kepalan yang berhitung dengan penyeragaman bawah sadar
Bagi semua kawan yang bertahan hingga nafas penghabisan,..
Kita panjatkan pada semesta, kalam kutukan puputan,.C’MOON!!”
HO!! HO!!HO!!HO!!HO!! HO!! HO!!HO!!


Belati Kalam Profan

Ditulis malam pertama pemusnahan total para oponen
para despot yang menahun bermimpi tentang dunia yang homogen
aku jawab tantangan gelap dengan hunusan kalam puputan
bagi para sponsor pembangunan altar detasemen dua angka delapan
dengan prosa yang bernafas dalam kubangan bangunan
yang kalian rancang dibawah nisan yang kalian pancang
bagi para pagan yang mati menyusuri jalur ziarah
pada situs yang menampung gunungan pahala seamis darah
segelap pitam para penghuni neraka yang kalian ciptakan
bersama mimpi buruk yang kalian kirim lewat tingkatan
kasta dan jurang pemisah yang kalian sebut takdir
yang aku sumpah semua meruntuh lebih cepat dari hitungan jam pasir
kalian citrakan kasir sebagai petanda datangnya surga dimuka bumi
berlindung dibalik kosakata stabilitas dan konstitusi
belati para profan, dibawah serapahmu aku bersumpah
lebih baik kami mati terlupakan daripada selamanya dikenang orang karena menyerah

hunusan belati penasbihan penghabisan//

rima ini lupa berduka terluka sedemikian rupa
sehingga bernazar untuk hidup tanpa hamba dan paduka
murka tanah tua jawa yang membabi buta mencari ghurka
dari dupa kotak suara demokrasi dasamurka
karena rima ini adalah pusaka perusak tameng
para pengecut yang bersuaka dibalik rentetan angka dan pujian pada prasangka
bagi para arsitek dunia pasca keruntuhan
para idiot seperti Aidit, berkas bank yang kau audit,
invasi kultural MTV, dan Coca-cola
sejak mulut Faisol Reza sudah se-fasis pedang para GPK
dihadapan barisan nisan, ribuan tumpukan Big Mac
dan kontol intelejen perpanjangan tangan
neo-imperalis yang bersenjatakan pasar dan hutang
aku berdiri tegak dengan hunusan belati kalam profan penasbihan penghabisan
aku pemanen bernubuwat layak ribuan riff Azaghtot
bagi semua b-boy yang bersampah bacot
hingga hasratku berkarat, hingga hikayat kepalanku tamat
hingga kepala Siti Jenar berpulang pada para jasad
Marley, Malaka, Morrison , Thukul dan Sabate diatas horizon
kanon yang meluluhlantak semua antek panoptikon
rima ini bergerak dalam lamat, belatung pengerat
keyakinan para Lenin yang dilanda kemiskinan filsafat.


http://musiklib.org/Homicide-Belati_Kalam_Profan-Lirik_Lagu.htm


Tantang Tirani

[Spoken]
Ini adalah monumen tengat kesabaran dan angkara
Satu barisan, ribuan mimpi
Titik berangkat yang tak pernah dapat kami datangi kembali
Terbuang serupa fotokopian pamflet aksi di setiap perempatan
Harapan kami akan berakumulasi menyaingi nyalak senapan kalian!
Kami merayap dalam lamat menyaingi hantu-hantu pesakitan
Hingga waktu kalian mencapai tengat…

Titipan angkara mereka yang tak bisa lagi bersuara
Ini muara seluruh murka lawas yang kehilangan nyawa
Dalam hitungan langkah kami akan isi angkasa
Dengan ribuan pekik yang sama saat kalian terbakar bersama bara
Terlalu kentara manuver mereka memplot penjara
Hukum, moral, kebebasan, batas surga dan neraka
Merancang kontrol bawah sadar serupa bius pariwara
Menjagai setiap inci palang pintu modal dengan tentara
Sebelum waktu yang banal jumud berkanal
Semua momen heroik yang tak pernah tercatat dalam tanggal
Biarkan mereka lafaz semua peringatan yang mereka hafal
Setiap ayat pasal karet pertahanan para tiran berpangkal
Kebebasan yang datang saat kau tak memiliki lagi harapan
Saat opsi tersisa adalah berdiri menantang para tiran
Saat momen terhidup dalam hidupmu adalah memasang badan di tengah medan
Kawan, mana kepalan kalian?!

[Chorus]
Serupa biksu Burma di hadapan moncong senapan
Serupa malam Januari yang menandai Chiapas
Serupa seruan Chavez di depan muka Amerika
Serupa tangan Intifadha yang melempar batu di Palestina
Serupa siklus ronta kota pasca Genoa
Serupa rudal Hizbullah di daerah pendudukan
Serupa rahim setiap ibu yang melahirkan para kombatan yang menantang setiap tiran di titik nadir perhitungan

Kami menolak menjadi bidak, sekedar sekrup dan tumbal
Target pemasaran sampah industri kapitalis global
Sekedar hidup lurus dalam dikte penguasa arus
Sekedar kalian tahu kami akan bertahan sampai mampus
Kalian awetkan hegemoni dengan balsam mumi anti-teror
Kombinasi intel dan preman menebar horor
Kalian kerangkeng kami dengan pembenaran semantik
Kami rancang kalam puitik yang lebih bersenjata dari ribuan manifesto politik
Kaya semakin kaya, miskin semakin papa
Kalian dapat berlindung di balik ocehan nasib dan samsara
Lakukan apapun termasuk menjadi tuhan
Kami akan berdiri di sini, tak sendiri, hingga nafas penghabisan
Kebebasan yang datang saat kau tak memiliki lagi harapan
Saat opsi tersisa adalah berdiri menantang para tiran
Saat momen terhidup dalam hidupmu adalah memasang badan di tengah medan
Kawan, mana kepalan kalian?!

[Chorus]
Serupa kesabaran terakhir para buruh di palang pintu pabrik
Serupa panen terakhir para petani penggarap
Serupa tengat miskin kota di ujung penggusuran
Serupa pilihan terakhir Pasifis di hadapan ancaman pasar
Serupa harapan mereka yang tak bisa lagi berharap
Serupa pilihan terakhir keluarga korban kekerasan negara
Serupa rahim setiap ibu yang melahirkan para kombatan yang menantang setiap tiran di titik nadir perhitungan

[Spoken II]
Kami akan bangun kembali godam dari reruntuhan dan berangkal harapan
Keyakinan yang menyaingi semua manual langitan
Esok akan terlalu terlambat, hari ini atau tidak sama sekali!
Meski kalian coba bunuh kami berkali, kami akan lahir berkali bergenerasi
Harapan meski sebutir pasir di lautan yang menyapa setiap kawan
Dan menagih setiap jemari yang pernah menjanjikan kepalan
Untuk menggetarkan nyali para tiran!

[Soundclip dari orasi di lapangan]
Kawan-kawan, dengarkan kawan-kawan!
Komando ada di tangan saya, jangan terpancing provokasi!
Kawan-kawan, tunjukkan pada mereka kita tak akan bergeming hari ini, kawan-kawan!
Komando ada di tangan saya. Satu langkah untuk pembebasan!
Hitung mundur dari sekarang!!


http://musiklib.org/Homicide-Tantang_Tirani-Lirik_Lagu.htm


Siti Jenar Cypher Drive


Aku katakan kepada kalian sabda batu kepada api
Bahwa di atas langit masih terdapat lapisan langit
Bahwa di atas langit masih terdapat berlapis surga tak berujung lapis
Sehingga semua makna hirarki langit hanyalah persepsi muka bumi

Aku katakan sabda batu kepada api
Di bawah tanah masih terdapat dataran tak berpijak
Di bawah tanah masih terdapat berlapis–lapis kerak neraka
Sehingga siapapun yang mengklaim dirinya pemimpin bumi adalah pendusta

Aku katakan kepada kalian sabda batu kepada api
Perihal bentangan kalam puputan yang lahir pasca rubuhnya dua menara
Pasca sebuah akhir zaman yang mengawali pancaroba tanah dan angkasa
Kala semua ujung senjakala pembangkangan ini bermuara

Aku katakan sebuah sabda raja batu kepada lidah-lidah api
Bahwa ada adalah tiada dan kekosongan itu bernyawa
Bahwa ketidakberujungan semesta adalah kehampaan bernyala
Bagi mereka yang bernazar hidup tanpa hamba dan paduka

Aku katakan sabda batu kepada api
Perihal makna wahdatul wujud mengusung kebesaran nama semesta
Dimana pada setiap hembusan nafas, kami bersenyawa
Kami yang tak memiliki apapun, tak juga surga, tak juga neraka

Kami yang tak memiliki apapun, tak juga surga, tak juga neraka
Kami pula yang dapat menghadirkan keduanya bersenyawa di atas surga dunia
Tak ada tuan, tak ada hamba
Kehampaan ini bernyawa

Aku katakan kepada kalian sabda batu kepada api
Perihal riwayat hidup yang menggenang dibawah bendera klaim kebenaran
Perihal jemaat yang merasa jumawa saat merasa
Memiliki jejak riwayat kuasa yang meminta patuh semua nyawa

Aku katakan kepada kalian kutukan batu kepada api
Perihal sebuah kuasa yang berfana taklid pada kebenaran ala massifikasi
Perihal tuhan jejadian kontra kehidupan perihal datangnya kala
Mereka yang telah keluar dari sarang-sarang mereka
Dari pintu-pintu pabrik
Dari gerbang-gerbang korporasi
Dari jendela gedung-gedung parlemen
Mendatangi pintu-pintu rumah kalian
Menumbalkan semua masa depan keturunan kalian

Perihal tuhan jejadian kontra kehidupan perihal datangnya kala
Mereka yang keluar dari sarang-sarang mereka

Aku katakan kepada kalian sabda batu kepada api
Bahwa di atas langit sana masih terdapat berlapis surga tak berujung lapis
Sehingga semua makna hirarki langit hanyalah persepsi muka bumi
Sehingga siapapun yang mengklaim dirinya pemimpin bumi adalah pendusta

Aku katakan kepada kalian sabda batu kepada api
Semua ujung senjakala pembangkangan ini bermuara
Pasca sebuah akhir zaman yang mengawali pancaroba tanah dan angkasa
Sabda batu kepada api
Api kepada kaki kaki langit

Manunggaling kawula gusti mengusung Anok
Tanah ini berbisik perihal suaka pada kekosongan strata
Tak ada tuan, tak ada hamba
Ada adalah tiada, dan kehampaan ini bernyawa


http://musiklib.org/Homicide-Siti_Jenar_Cypher_Drive-Lirik_Lagu.htm


Barisan Nisan


matahari terlalu pagi mengkhianati
pena terlalu cepat terbakar
kemungkinan terbesar sekarang adalah memperbesar kemungkinan
pada ruang ketidak-mungkinan
sehingga setiap orang yang kami temui tak menemukan lagi satu pun
sudut kemungkinan untuk berkata “Tidak mungkin”
tanpa darah mereka mengering
sebelum mata pena berkarat menolak kembali terisi
sebelum semua paru disesaki tragedi
dan pengulangan menemukan maknanya sendiri
dalam pasar dan semerbak deodorant
atau mungkin dalam limbah dan kotoran
atau mungkin dalam seragam sederetan nisan
atau mungkin dalam pembebasan ala monitor 14 inci
yang menawarkan hasrat pembangkangan ala Levi’s dan Nokia
atau dalam 666 halaman hikayat para bigot dan despot
yang menari ketika jelaga zarkot berangsur menjadi kepulan hitam
berselubung Michael Jordan di pojokan pabrik-pabrik ma’lun para
produsen kerak neraka berlapis statistik
pembenaran teatrikal super-mall
opera sabun panitia penyusun undang-undang pemilu
yang mencoba membanyol tentang kekonyolan demokrasi
yang rapi berdasi menopengi mutilasi pembebasan dengan sengkarut argumen basi
tentang bagaimana menyamankan posisi pembiasaan diri di hadapan seonggok tinja
para sosok pembaharu dunia bernama PASAR BEBAS dan perdagangan yang adil
untuk kemudian memperlakukan hidup seperti AKABRI dan dikebiri matahari
terlalu pagi mengkhianati
dan heroisme berganti nama menjadi C-4, Sukhoi dan fiksi berpagar konstitusi
menjenguk setiap pesakitan dengan upeti bunga pusara dari makam pahlawan tetangga
bernama Arjuna dan Manusia Laba-laba
pahlawan dari Cobain hingga Visius
dari berhala hingga anonimous bernama Burung Garuda Pancasila
yang menampakkan diri pada hari setiap situs menjadi sepejal bebatuan yang melayang
pada poros yang sejajar dengan tameng dan pelindung wajah para penjaga makam Firaun berkhakis
yang muncul 24 jam matahari dan gulita bertukar posisi setiap pojokan
bahkan di kakus umum dan selokan mencari target konsumen dan homogenisasi kelayakan
maka setiap angka menjadi maka dan makna
ketika kita disuguhi setiap statistik dan moncong senjata dengan ribuan unit SSK
untuk menjaga stabilitas bagi mereka yang akan dinetralisir karena menolak membuang buku Panton sebagai panduan kebenaran
sejak hitam dan putih hanya berlaku di hadapan mata sinar xerox
menolak terasuki setan dan tuhan yang mewujud dalam ocehan pencerahan kanon-kanon
degungan Big Mac dan es krim cone yang berseru,
“Beli! Beli! Beli! Konsumsi, konsumsi kami sehingga kalian dapat berpartisipasi dalam usaha para anak negeri yang berjibaku untuk naik haji!”
oh… betapa menariknya dunia yang sudah pasti
menjamin semua nyawa dan pluralitas dengan lembaran kontrak asuransi
dengan janji pahala bertubi
dengan janji akumulasi nilai lebih, bursa saham
dan dengan semantik-semantik kekuasaan yang hanya berarti dalam kala
ketika periode berkala para representatif di gedung parlemen memulai tawar-menawar jatah kursi
dan kekuatan hanya berlaku paska konsumsi cairan suplemen, tonik dan para biggot bertemu kawanan
dan cinta hanya akan berlabuh setelah melewati sederatan birokrasi ideologi berwarna merah, hijau, hitam, kuning, biru, merah, putih dan biru
dan merah
dan putih
Oh betapa indahnya dunia yang berkalang fajar poin-poin NAFTA
sehingga pion-pion negara yang berkubang di belakang pembenaran stabilisasi nasional
menemukan pembenaran evolusi mereka dengan berpetakan saluran-saluran pencerahan
para rock-stars yang lelah berkeluh-kesah
kala peluh mengering kasat di hadapan pasanggiri lalat telat pasar
dan kilauan refleksi etalase dan display berhala-berhala
berskala lebih taghut dari ampas neraka diantara robekan surat rekomendasi negara donor
perancang undang-undang dan fakta-fakta anti-teror
para arsitek bahasa penaklukan para pengagung kebebasan
kebebasan yang hanya berlaku di hadapan layar flatron kemajemukan ponsel demokrasi kotak suara dan pluralisme gedung rubuh
Oh betapa agungnya dunia di hadapan barisan nisan yang dikebiri matahari
dan terlalu pagi mengkhianati

Maka jangan izinkan aku untuk mati terlalu dini
wahai rotasi CD dan seperangkat boombox ringkih
jangan izinkan aku mendisiplinkan diri ke dalam barisan
wahai bentangan seluloid dan narasi
dan demi perpanjangan tangan remah di mulutmu anakku,
jangan izinkan aku terlelap menjagai setiap sisa pembuluh hasrat yang kumiliki hari ini
demi setiap huruf pada setiap fabel yang kututurkan padamu sebelum tidur, Zahraku, mentariku!
Jangan sedetik pun izinkan aku berhenti menziarahi setiap makam tanpa pedang-pedang kalam terhunus
lelap tertidur tanpa satu mata membuta tanpa pagi berhenti mensponsori keinginan berbisa
tanpa di lengan kanan-kiriku adalah matahari dan rembulan
bintang dan sabit
palu dan arit
bumi dan langit
lautan dan parit
dan sayap dan rakit
sehingga seluruh paruku sesak merakit setiap pasak-pasak kemungkinan terbesar
memperbesar setiap kemungkinan pada ruang ketidak-mungkinan
sehingga setiap orang yang kami temui tak menemukan lagi satu pun sudut kemungkinan
untuk berkata, “Tidak mungkin”
tanpa darah mereka mengering
sebelum mata pena berkarat dan menolak kembali terisi
Matahari tak mungkin lagi mengebiri pagi untuk mengkhianati..


http://musiklib.org/Homicide-Barisan_Nisan-Lirik_Lagu.htm

Kamis, 30 September 2010

Jangan Jadi Penghambat Dakwah Seperti Monyet!


Ada golongan yang selalu berusaha menghambat dakwah. Melekatkan stigma hitam kepada penyeru Islam. Bagaimana kita bertahan dalam tarung dahsyat ini?
Hidayatullah.com -- Jika mau digambarkan, Indonesia saat ini mirip dengan apa yang dijelaskan Allah Subhana wata’ala ada dalam surah Al 'Araf. Dalam surah Al A'raf intinya adalah perintah kepada manusia untuk menentukan sifat. Menetapkan pilihan. Setiap surah dalam Al-Qur'an ada tujuannya. Tujuan dari surah ini adalah perintah agar manusia menentukan pilihan hidupnya.

Surah Al ‘Araf turun saat Nabi Muhammad Shallahu ‘alaihi wasallam telah memulai dakwahnya secara terbuka (jahr). Ketika dakwah berlangsung dilakukan secara terbuka, maka timbullah konfrontasi seperti yang kita kenal seperti sekarang. Yakni konfrontasi antara al-Haq dan al-Bathil.

Konfrontasi ini, tentu saja, risikonya sangatlah berat. Namun demikian, konfrontasi semacam ini akan terus berlangsung. Itulah mengapa dalam surah Al ‘Araf banyak menceritakan tentang kisah para nabi. Sebab pada intinya, perjuangan para nabi adalah suatu perjuangan membela kebenaran dan melenyapkan kebathilan.

Kita tahu, perjuangan para Nabi pembawa risalah kebenaran memakan waktu panjang dan sangat berat. Tapi pada akhirnya selalu Al Haq jualah yang menang. Kita ingat ketika kaum terdahulu dihancurkan. Misalnya, hukuman Allah untuk kaumnya Nabi Luth, Nabi Nuh, Fir'aun, dan sebagainya. Atau di kisah yang lain, dalam waktu 23 tahun semenanjung Arab bisa berada di bawah panji Islam. Semua memerlukan waktu yang panjang untuk memenangkan kebenaran.

Kemudian di dalam al-Qur'an juga menceritakan tentang orang-ortang yang menentukan sikap dan orang-orang yang tidak menentukan sikap. Menentukan sikap adalah menentukan pilihan. Sedangkan pilihan dalam hidup hanya ada dua, yaitu kebenaran al Islam dan kebathilan.

Allah telah mengetengahkan banyak contoh tentang orang yang menentukan sikap, misalnya, para tukang sihirnya Fir'aun. Ketika Fir'aun menentang Nabi Musa Alaihi salam dengan membawa tukang sihir. Para Tukang Sihir berkata, kalau kami menang, apa ganjaran yang kami dapatkan. Maka dijawab Fir'aun, saya akan memberi upah yang besar dan akan dekat dengan kami, waminal muqorrbin.

Apa yang terjadi?. Begitu tukang sihir menyaksikan mukjizat yang ada pada Nabi Musa, mereka langsung menyatakan sikap; amannaa bi rabbii musa, saya beriman kepada tuhannya Musa.

Kemudian ketika diancam oleh Fir'aun akan dipotong tangannya, kakinya, dan disalib, tukang-tukang sihir dengan mantap menentukan sikap mereka dengan gagah. “Faqdii maa anta qoodii . Lakukan apa yang kamu mau lakukan,” kata tukang-tukang sihir itu tanpa ragu.

Jelas, bahwa ketika kita sudah mengambil sikap yang tegas dalam pertarungan antara al-Haq dan bathil ini, maka kita diuji oleh Allah. Jika kita bisa bertahan dalam sikap kita, maka syurga yang akan kita dapatkan.

Akibat Tidak Menetapkan Pilihan

Surah Al ‘Araf artinya adalah gunung yang tertinggi di batas surga dan neraka. Dikisahkan dalam al-Qur’an, diantara penghuni gunung yang tinggi itu ada kelompok manusia yang mereka dulunya tidak menentukan sikap. Mereka hanya diam. Akibatnya mereka tidak ke syurga, ke neraka juga tidak. Tapi mereka tetap mendapatkan azab Allah SWT.

Di negara kita, Alhamdulillah sudah semakin semarak orang yang berusaha untuk membangkitkan agama Islam, berusaha melaksanakan perintah Islam. Namun pada waktu yang sama, banyak juga orang-orang yang benci kepada Islam, berusaha memerangi Islam, mereka terus berusaha juga menghancurkan Islam dengan dahsyat.

Jadi sebagai seorang muslim sudah selayaknya kita harus menentukan sikap. Apakah kita memilih Al Haq (kebenaran, Al Mustakim) atau Al bathil (kesesatan, Ad-Dhalliin).

Sebab kalau jadi penonton dan tidak menentukan sikap, maka itulah oleh Allah dimaksud dalam surah Al ‘Araf. Yakni kelompok orang yang diam saja. Diam tapi mendapatkan murka Allah.

Di akhir surah ini dikisahkan tentang Ashabul Sabt. Ketika Allah menuangkan perintah melarang mereka untuk memancing pada Hari Sabtu, maka ummat ini terbagi dalam 3 golongan.

Golongan pertama adalah golongan yang melanggar. Golongan kedua, golongan yang diam saja. Golongan ketiga, mereka yang berusaha mencegah dan berusaha menasehati mereka yang melanggar perintah Allah tersebut dengan dakwah.

Ketika golongan yang ketiga berusaha untuk menyampaikan dakwahnya, tapi dicegah oleh golongan yang kedua. “Buat apa kamu memperingatkan mereka. Kalau orang sudah melanggar, nanti pasti akan disiksa oleh Allah SWT, begitulah kata golongan kedua berusaha menghalangi dakwah mulia tersebut.

Golongan ketiga tetap dalam keyakinan dakwahnya. Kata golongan ketiga, ‘agar kami nanti ada jawaban di hadapan Allah kelak bahwa kami sudah memberikan peringatan. Kalau dibiarkan terus, bagaimana bisa golongan pertama ini akan tahu jika apa yang mereka lakukan adalah salah.

Karena yang membangkang terus membangkang, semakin membandel, akhirnya azab itu turun. Kalau bala Allah sudah turun, maka akan terkena semua. Barangkali mungkin sepertilah yang pernah terjadi di Aceh, karena waktu itu maksiat sedang marak di sana.

Allah mengakhiri kisah ini (Ashabul Sabt) dengan perintah memisahkan keberadaan kaum pembangkang dengan orang yang baik-baik, maka dibangunlah tembok pemisah. Ada daerah untuk kaum yang selalu komitmen dengan dakwah dan memberi peringatan, ada daerah yang dekat pantai yakni daerah untuk yang suka membangkang, dan daerah untuk mereka yang diam bahkan mencegah jalanya dakwah.

Berhari-hari dalam masa pemisahan itu, suara manusia diantara tembok masih terdengar bingar. Suara mereka terdengar yang ada di pasar-pasar, di keramaian, dan lain-lain. Setelah berhari-hari hingga bulan, tiba-tiba sepi tidak ada suara.

Hingga kemudian salah satu orang dari golongan ketiga yang selalu berusaha memberi peringatan naik ke atas bukit dan melihat ke bawah. Memastikan apa sesungguhnya yang sedang terjadi.

Apa yang dia saksikan? Dia hanya melihat sekumpulan monyet!. Siapa yang jadi monyet itu? Mereka itulah yang suka membangkang dan mereka yang hanya diam tidak memberi peringatan.

Tak Diam Menyaksikan Kemunkaran

Bukan saja orang yang mancing yang membangkang yang menjadi monyet, tapi juga orang yang diam. Inilah bukti kebenaran al Qur’an tentang kaum shabt. Mereka yang hanya diam, tidak mau memberi peringatan, atau bahkan melarang untuk melakukan amar ma’rif nahyi munkar. Akhirnya mereka juga mendapat hukuman dari Allah.

Inilah yang sering digembar-gemborkan kelompok kebebasan menafsirkan agama. Kalau ada yang melakukan amar ma'ruf nahi munkar, dianggap berusaha menggangu ketertiban dan kenyamanan orang lain. Mereka dianggap tidak toleran dan sebagainya. Akibatnya, orang pun akan menganggap yang munkar sebagai sesuatu yang ma'ruf. Yang ma'ruf dianggap munkar.

Maka, kaum muslimin semua, kita semua punya kewajiban untuk menegakkan amal ma’ruf nahii munkar. Jangan berhenti menasehati dan memberi peringatan. Kita dukung saudara kita yang berusaha menegakkan kebenaran dan mencegah kemaksiatan pada Alllah SWT.

Jangan sampai kita termasuk orang-orang yang diam apalagi menghambat dakwah Islam, jika kita tidak mau menjadi monyet. Wallahu ‘Alam Bishawab. [ain/hidayatullah.com/]

Kamis, 05 Agustus 2010

Bete? Ngaji Aja!

Buat kamu yang lagi bete, rasanya emang nggak enak ati ye. Bawaannya
uring-uringan mulu, kepala nyut-nyutan, hilang mood deh. Terus sebel juga pas
ngeliat wajah-wajah yang kita nggak sukai. Phew, pokoknya kalo lagi bete rasanya
hilang semangat tuh. Lemes! Mau ngapa-ngapain juga bawaannya males.

Sobat muda muslim, kalo kita kena sindrombete, itu karena kita kehilangan
sesuatu yang bisa bikin kita seneng ati. Mungkin perlu ditanyain sama diri kamu
sendiri, kira-kira apa yang bikin kamu bete. Mungkin tentang teman yang
marahan sama kamu. Bisa juga bejibunnya tugas-tugas sekolah yang kayaknya kagak
ada abisnya. Suasana rumah yang berantakan; bukan cuma berantakan kondisi
fisiknya, tapi juga amburadul suasana hati para penghuninya. Ortu bawaannya
ma-rah-marah mulu, adik rewel aja. Pusing!

Eh, bisa juga bikin bete kalo kamu nggak ada kegiatan di luar rumah. Ngadem
di rumah mulu bisa bikin boring. Apalagi seharian nggak ada kawan yang nyapa.
Wuih, dunia rasanya sempit bin sumpek, dan kita merasa satu-satunya penghuni
yang jadi korban. Walah?

Kegiatan kamu yang itu-itu aja dan bertemu dengan kawan-kawanmu yang
tam-pangnya udah sering kita kenal adakalanya bisa bikin bete, lho. Tentu, jika
kegiatan itu nggak bikin kamu merasa tertantang untuk membuatnya lebih seru dan
dinamis. Sama bikin bosennya kalo ketemu temen-temen kita yang udah kita apal
banget, tapi dengan kualitas pertemuan nggak meningkat. Setiap ketemu cuma
ditanyain hal-hal yang formal doang. Nggak pernah basa-basi nanya kabar kamu;
kondisi fisik dan mental, keluarga, dan juga tentang kegiatan dirimu hari ini,
misalnya.

Yup, gimana pun juga, kita butuh teman dan orang yang bisa memberikan warna
dalam hidup kita supaya kita nggak cepet boring bin bete dalam ngejalanin
hidup ini. Ada yang bisa memberikan sentuhan-sentuhan untuk pikiran dan perasan
kita dengan beragam informasi en kegiatan yang menyenangkan. Tul nggak?

Nah sobat muda muslim, jika kamu udah mulai merasa bete karena alasan-alasan
tadi, dan mungkin juga alasan lainnya yang kebetulan belum sempat diungkap
di sini, bolehlah coba untuk ikutan ngaji aja.
Ngaji? Nggak salah neh? Bukankah malah tambah bikin bete tuh kegiatan? Ah,
nggak usah ngambek en nepsong dulu deh. Mendingan cobain aja. Nggak rugi kok
kalo kamu aktif ngaji. Malah bisa bikin enak ati. Karena kita dibimbing untuk
ngerti tujuan hidup kita. Lagian, selama ini belum ada tuh anak ngaji yang
bawaannya sutris melulu. Kalo pun ada, biasanya tuh bocah sulit nyetel dengan
komunitas anak ngaji. Kenapa sulit nyetel? Bisa aja niat gabungnya nggak
mantep. Jadi masih angin-anginan. Betul?

Oke deh, mungkin ada yang bertanya, kenapa dengan ngaji bisa bikin nggak
bete? Emang apa aja sih keuntungan kalo kita ngaji? Ini jawabannya:


Mengajarkan makna hidup

Sobat muda mus-lim, hidup dapat didefinisikan dari dua aspek. Per-tama,
aspek bi-ologis dan kedua, aspek sosiologis. Dari aspek bio-logis, hidup (al
hayah) seperti di-ungkapkan oleh Ghanim Abduh da-lam Naqdhul Isytirakiyah
al-Marksiyah (Kritik terhadap Sosialis-Marxis) adalah sesuatu yang maujud (ada)
dalam makhluk hidup (asy-syai‘u al-qaa‘im fi al- ka‘ini al-hayyi).

Dalam pengertian ini, hidup dipahami sebagai esensi alias intisari yang
membuat sesuatu menjadi hidup, yang membedakannya dengan benda-benda mati, baik
benda itu benda mati secara asli; kayak batu, maupun benda mati dalam arti
benda yang sebelumnya berasal dari benda hidup, seperti kayu. Nah lho, moga
kamu nggak bingung. Hehehe..

Hidup, dengan demikian, nampak dan eksis dengan berbagai tanda-tandanya,
seperti kebutuhan akan nutrisi, gerak, peka terhadap rangsangan, pertumbuhan,
dan perkembang-biakan. Lawan dari hidup dalam pengertian biologis ini, adalah
mati. Yakni tiadanya atau hilangnya tanda-tanda kehidupan pada sesuatu. Maka,
batu adalah benda mati karena tak ada satu pun tanda-tanda kehidupan padanya.
Demikian pula seseorang yang telah membujur kaku di kamar jenazah disebut
telah mati, karena telah hilang darinya tanda-tanda kehidupan yang semula
dimilikinya. Nah, yang lagi baca ini, masih hidup kan? Gubrakzz..!

Oya, kalo tadi secara biologis, sekarang berdasarkan sosiologis, yakni hidup
berkaitan erat dengan segala perbuatan manusia yang terwujud dalam seluruh
interaksi yang dilakukannya. Dengan pandangan yang demikian, hidup berarti
menyangkut seluruh aktivitas manusia dalam berbagai macam interaksinya satu sama
lain. Ketika manusia melakukan aktivitasnya dalam bidang ekonomi, politik,
sosial, budaya, pendidikan, dan lain-lain, berarti dia telah melakukan
interaksi dengan manusia lainnya. Artinya, dia telah menjalani atau “mengisi”
hidupnya.

Pertanyaannya, untuk apa sih kita hidup? Kalo kita ngaji, nanti bakalan
diajarkan tentang keberadaan kita di dunia ini. Dari mana kita berasal, untuk apa
kita hidup dunia, dan akan kemana kita setelah kehidupan dunia ini. Kalo
ditanya begini, kamu jangan ngeles dengan ngasih jawaban kayak lagu lawas ini:
“Jangan dita-nya, kemana aku pergi..” Hehehe (maksain banget nggak seh?)

Sobat muda muslim, kayaknya kita kudu mulai serius mikirin soal hidup ini.
Tapi juga nggak perlu tegang banget. Soal hidup ini, Allah Swt. berfirman:
“Hai manusia sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kalian dan orang-orang
sebelum kalian, agar kalian bertakwa.” (QS al-Baqarah [2] : 21)

Nah, kalo kita nggak ngaji atau ogah belajar, nggak bakalan tahu tentang
makna hidup ini. Itu sebabnya, kalo kita udah tahu bahwa kita adalah makhluk
Allah dan diminta untuk menyembah-Nya sekaligus bertakwa, maka dijamin kita
nggak bakalan bete dalam hidup ini. Sesulit apapun kehidupan yang kita jalani,
kita bakalan menikmatinya dengan penuh kesabaran dan tawakal kepada Allah.
Insya Allah tidak akan pernah merasa bete.


Memberikan ketenangan

Suer, ini bukan sulap bukan sihir. Kalo kamu ikut ngaji, insya Allah hati
jadi tenang. Kok bisa sih? Begini sobat, komunitas anak ngaji itu bisa membantu
kita menghindari risiko-risiko gaul yang nggak sehat. Kalo kita gabung di
sana, kita dianggap sebagai mitra dan akan saling ngingetin kalo kita berbuat
lalai dan maksiat. Maklumlah manusia, meski udah tahu seluk-beluk dalil dan
hukum, ada aja lupa en teledornya.

Itu sebabnya, komunitas anak ngaji insya Allah akan memberikan bantuan
pertama kalo kita berbuat salah. Mereka yang akan mengingatkan kita dan senantiasa
menjalin persahabatan. Ikatan persahabatannya kuat karena dilandasi akidah
islamiyah.

Komunitas anak ngaji memungkinkan kita kagak nyeleweng dari ajaran Islam.
Aktivitas seks bebas dijauhi, dengan narkoba nggak bakalan coba-coba, termasuk
malu berbuat kriminal. Dalam komunitas ini, kamu pun bisa menjalin hubungan
baik dengan guru agama, dengan kakak pembina pengajian, dengan teman sebaya,
keluarga, bahkan dengan kawan yang bukan berasal dari sekolah kita. Kawan kita
jadi banyak dan tentunya dipenuhi dengan semangat kebersamaan dalam Islam.
Asyik bukan? Coba, gimana nggak tenang hidup ini.


Menumbuhkan kreativitas

Kalo udah kreatif, insya Allah nggak bakalan bete deh. Nah, dengan gabung di
komunitas anak ngaji, kita bakalan bisa mengukur dan menilai peran apa yang
bisa kita berikan untuk komunitas ini. Kita bisa ikut berpar-tisipasi dalam
aktivitas-aktivitas penuh arti dan memainkan peran penting. Percaya atau
tidak, sambil jalan kamu bakalan bisa ambil hik-mahnya. Salah satunya, bisa
mempelajari dan mempraktikkan cara-cara menyelesaikan masalah, mengambil keputusan,
dan menentukan sasaran hidup.

Bener lho, bergaul bersama dengan komunitas anak ngaji dan ikut serta dalam
beragam kegiatan yang digelar, bikin kita bisa lebih kreatif mengatasi
persoalan hidup. Maklumlah, yang namanya ngurus kegiatan itu berarti rela
mencurahkan segala upaya kita untuk maju bersama. Di sinilah kreativitas akan tumbuh.
Bahkan bisa lebih mendewasakan kita dalam bersikap. Nggak percaya? Ayo gabung
dengan komunitas anak ngaji! Insys Allah nggak bakalan nyesel. Pasti!


Memupuk jiwa sosial

Boleh percaya boleh tidak. Tapi kali ini kamu kudu percaya. Hehehe.. maksa
banget ya? Begini sobat, dengan ikutan ngaji dan punya club anak ngaji, jiwa
sosial kamu pun bisa terpupuk dengan baik. Di antaranya, menguta-makan dan
melayani orang lain.

Islam mengajarkan untuk saling menolong dalam kebaikan. Menolong teman yang
sedang dalam kesusahan adalah tanggung jawab kita dan itu perbuatan yang
mulia. Keberadaan orang lain di sekitar kita jangan dianggap sebagai bilangan
doang, tapi juga kudu diper-hitungkan. Kalo mereka membutuhkan uluran kita, ya
kita kudu peduli. Sabda Rasulullah saw.: “Barangsiapa yang melapangkan suatu
kesulitan di dunia bagi seorang mukmin, maka Allah pasti akan melapangkan
baginya suatu kesulitan di hari Kiamat.” (HR Muslim)

Nah, dengan terpupuknya jiwa sosial kita, insya Allah kita nggak bakalan
lagi merasa bete kalo kita sedang dalam keadaan susah. Dengan menengok ke
kalangan bawah, ternyata kita masih bisa makan dan minum dengan layak ketimbang
mereka. Itu arti-nya, nggak adil kalo kita ma-sih bete dengan berkeluh kesah
soal hidup. Bahkan se-baliknya, kita akan me-nolong mereka yang kondisinya lebih
bu-ruk dari kita. Jadi, kalo kita nggak ngaji, mana tahu soal ini.


Memantapkan stabilitas

Sobat muda muslim, kalo kita ngaji dan bergabung dengan genk anak ngaji,
bisa membuat hidup kita stabil. Harus kita akui bahwa se-panjang hidup kita,
banyak hal bakal berubah. Kamu akan lulus sekolah, mungkin juga pergi
meninggalkan rumah untuk kos di tempat kuliahmu nanti, atau mungkin bekerja. Belum lagi
kalo terus berpindah-pindah tempat tinggal dan bekerja di lebih satu tempat,
kita akan banyak menemukan yang serba baru.

Kondisi seperti ini, seringkali bikin bete kan? Mungkin kudu memulai lagi
dari awal untuk menata pergaulan dengan lingkungan sekitar. Butuh waktu yang
nggak sebentar euy. Tapi yakinlah, kalo kamu gabung dengan komunitas anak
ngaji, dan ikut kajian di sana, kamu bakalan nggak bete. Kenapa?
Karena di mana pun kamu berada bakalan ketemu orang-orang yang menganut
nilai-nilai yang sama dan berjuang untuk tujuan yang sama. Ini akan membuat kita
punya motivasi yang tak ada habisnya sepanjang hidup kita. Di mana pun dan
kapan pun. Insya Allah stabil, aman, dan terkendali.

Oke deh, semoga beberapa keuntungan ngaji dan gabung dengan komunitas anak
ngaji ini bisa membuatmu kagak bete lagi. Sebaliknya, kita songsong kehidupan
masa depan yang lebih baik. Apalagi jika tujuan kita selama ngaji tercapai,
yakni ingin melanjutkan kembali kehidupan Islam di bawah naungan Khilafah
Islamiyah. Wuih, senengnya bisa ikutan ber-juang. Jadi, ngaji yuk! Heu…euh!

Selasa, 03 Agustus 2010

55 TIPE IKHWAN YANG MASIH PEMULA DI MASA-MASA TARBIYAH

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Segala puji milik ALLAH, kami memujiNya, memohon pertolonganNya, meminta ampunanNya dan kami berlindung kepada ALLAH dari segala keburukan diri kami dan kejelekan perbuatan-perbuatan kami. Barangsiapa diberi hidayah oleh ALLAH tidak akan ada yang dapat menyesatkannya dan barangsiapa disesatkan tidak akan ada yang dapat memberikan hidayah. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain ALLAH semata, tiada sekutu bagiNya. Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hambaNya dan RasulNya.
Amma Ba’du
Yang namanya Manusia, Karakternya pastilah bermacam-macam. Ada yang ini, itu, dan lain-lainnya. Tidak terkecuali di dalamnya adalah Ikhwan-ikhwan Muslim. Karena Ikhwan juga manusia, punya rasa rasa punya hati, bukan Pisau belati . apalagi Ikhwan-ikhwan yang Baru Memasuki masa-masa Tarbiyah ketika mereka sudah besar, ada saja sifat-sifat mereka yang bisa kita temukan. Diantara sifat-sifat itu ada yang nyenengin, Nge-gemesin, nyebelin, nyedihin, bahkan ada yang ngeselin.

Nah, di Artikel yang panjang ini, dengan keterbatasan Ilmu yang ana miliki, ana ingin mengungkap sebuah realita, yang memang tidak dianggap tabu, dan Layak untuk Di Perbincuangkan… . semua dikupas secara tajam…setajam….GOLOK !

1. Ikhwan MACAN

KEEP HAMASAH! /TETAP SEMANGAT! /LUAR BIASA!/ ALLAHUAKBAR! inilah biasanya yang selalu diucapkan Ikhwan ini kepada temen-temennya. Ikhwan ini sangat rajin ngaji, tilawah, ngajak temen ke pengajian, Update berita dunia Islam, pokoknya gitu deh. Gerakannya Cepat,kayak Macan . klo di suruh dateng ke pengajian, datangnya selalu awal ( Kecuali ada halangan ). Kata-katanya Penuh Motivasi, gairah, menggugah, Menggelora, Menusuk jantung pertahanan hati, dan……YEEAAAH ! LUAAAAR BIASA, DAHSYAT, ALLAHU AKBAR ! Ikhwan yang model ini yang di idam-idamkan para para calon Mertua. Ikhwan yang kayak gini ni, dia lagi Pewe-pewenya sama dunia Islam. Nah, yang kayak begini nih yang patut di contoh sama kita Semua. Kita semua harus semangat, harus berusaha mem-Pewe-pewekan diri kita diri kita dengan dunia Islam. Ok Bro ? Ok Gan ? Ok dong , HAMASAH !

2. Ikhwan OYAAAA

Oyaaaa ! ahaaaaa! Naaaaah ! hmmmmmm ! Okeeeeee ! Siiip ! biasanya begitulah yang diucapkan orang ketika mendapat Ide. Dan begitu pula dengan Ikhwan yang Model kedua ini. Ikhwan yang seperti ini, memang tidak segesit Ikhwan yang pertama, tapi yang bikin gak tahan itu Otaknya lho, kinclooooong bangets. Ide-ide, gagasan, Kreasi, terobosan selalu Brojol dari dirinya. Kreatifitasnya…Gak ketulungan ! adaaaa aja yang dibikinnya. Dan satu lagi nih, dia juga Di idam-idamkan para Akhwat lho. Akhwat kan juga suka yang Smart gitu loh. Makanya, untuk para Akhwat, jangan ragu pilih Ikhwan yang Model kedua ini.

3. Ikhwan NAMPOL/ NAMPAR/ NONJOK

Ikhwan yang ketiga ini, meskipun Ilmunya belum seberapa, tapi sangat pandai dalam merangkai kata-kata. Sehingga Kalau dia nasehatin orang, kata-katanya tuh bener-bener Mengena di hati. Apalagi Kalau memperingati temen-temennya yang berbuat salah , wah Nonjok banget deh pokoknya. Pintar pula membuat Syair-syair yang menggugah. terhadap Musuh-musuh Islam, Kata-katanya Cerdas Menggugat, Lantang Menentang siapa saja yang Memusuhi Islam meskipun harus mati di tiang Gantungan. Allahu akbar !
Satu lagi nih, biasanya orang yang pintar merangkai kata itu Pintar merayu lho. Jadi untuk Akhwat, jika kamu menikah dengan Ikhwan yang Model ini, bisa-bisa kamu tiap hari disuguhkan Rayuan Maut yang bagaikan Anggur Merah, yang selalu …..( eeeeeit..eeeeit….kayak lagu Dangdut aja )

4. Ikhwan COPAS (Copy paste)

Ikhwan yang Model Keempat ini, emang rajin ngaji, rajin Tilawah, & ibadah. Tapi karena masih kurang ilmu, ya akhirnya masih terima aja apa yang dari Ustadz, dan tidak / Belum berani mengkritisinya. sedikit-sedikit kata Ustadz, sedikit-sedikit kata Ustadz. Padahal Ustadz kan juga manusia yang bisa berbuat Kesalahan. Klo saran ane utk ikhwan yg ini Cuma dua :
1) ente harus lebih rajin lagi nuntut ilmunya dan jangan sampe Taqlid Buta.
2) Ingat selalu perkataan 2 Imam ini :
Imam Malik, Rahimahullah berkata :“Setiap orang bisa diambil ucapannya dan bisa ditolak kecuali Nabi ”
Imam Syafi’I berkata : “Semua perkataanku yang menyelisihi hadits yang shahih maka ambillah hadits yang shahih dan janganlah taqlid kepadaku.”

5. Ikhwan AFWAN

Maaf memang sebuah kata yang indah. Tapi bagaimana kalau kata maaf dijadikan Tameng untuk menangkis ajakan untuk kebaikan? Naaah, Ikhwan yg satu ini sebenarnya maleeeees banget klo ada pengajian. tapi senjata dia adalah kata "AFWAN". klo disuruh Liqo, paling2 jawabannya : Afwan ane gak bisa. tapi mungkin klo diajak nonton di bioskop, jawabannya : Boleh, tapi Bayarin ya !

6. Ikhwan JAM KARET

Karet adalah polimer hidrokarbon yang terkandung pada lateks beberapa jenis tumbuhan. Sumber utama produksi karet dalam perdagangan internasional adalah para atau Hevea brasiliensis (suku Euphorbiaceae). Eit..eit, jadi ngomongin karet. Ayo balik ngomongin Ikhwan lagi. Ikhwan yang satu ini, punya “jam” Khusus namanya jam karet . jam karet sangat elastis, Fleksibel, dan tidak Kaku. Tapi sangat di benci oleh Orang, karena menyusahkan. klo disuruh ngaji jam 9 pagi, datengnya jam 11, klo disuruh rapat jam 10, datengnya jam 11. Kayak siapa hayooo ?

7. Ikhwan MERAH JAMBU

Malam ini…ku sendiri….tak ada yang menemani…seperti malam-malam…yang sudah-sudah… (Cuiiih,GOMBAL!)
Ikhwan yg satu ini, klo dilihat Status Atau Notes di FBnya, Warnanya Merah Jambu alias Lopeeee melulu. tapi nih orang kagak nikah-nikah. akhirnya nih orang jadi ganjen & gak bisa jauh-jauh dari kaca. kadang2 juga nyuri-nyuri kesempatan buat deketin Si Ukhti meskipun harus menembus Hijab, mencampakan etika-etika antara Ikhwan dan Akhwat, dan menyobek pakaian ketaatan terhadap Allah ( wuiiih…dramatis gak tuh kata-katanya ? ) . ati-ati mas, jangan main2 dengan hati, karena kalo udah patah, di pasar gak ada yg jual.

8. Ikhwan GANTUNGAN

Akhi…Please…jangan Gantung diriku…aku hanyalah seorang akhwat yang berhati lemah. Hiks…hiks…hiks...huaaaa…huaaa...huaaa !
Ukhti-ukhti mungkin akan berkata seperti itu kalau Cintanya “di gantung” oleh si Ikhwan ini. Ikhwan yang ini, Plin-plan banget dalam memilih Jodoh. Akhirnya di cap suka“gantungin” Akhwat ketika dia sedang Ta’aruf ma Akhwat. Akhwatnya bisa Nangis-nangis tuh. Saran ane buat Ikhwan ini : emang benar, Ta’aruf bukanlah Sebuah Ikatan, jadi kapanpun bisa dilepas, tapi yang namanya Akhwat, kadang suka ada juga yang berharapnya terlalu tinggi ketika ta’aruf. makanya ente klo ragu2, Bilang aja ke keluarganya dia, bahwa ente gak bisa janji untuk nerusin ta’arufnya, tapi bilang juga bahwa ente ingin tetap Silahturahmi ma keluarganya. Dengan begitu, Insya Allah ente bisa tetap menjaga hubungan baik dengan keluarganya , bisa komunikasi, de el el. Kalo komunikasinya berjalan lancar, kan enak, iya to ?

9. Ikhwan BARU GHIROH ( I.B.G )

“ Amerika Thoghut ! Yahudi Thogut ! Demokrasi Hukum Thogut ! berarti Pemimpin yang pake Demokrasi, menteri-menterinya, dan aparatnya juga pengikut Thogut meskipun ngakunya Islam. Murtad semuaaaaaa!! BANTAI ! “ begitulah kata si Ikhwan Baru Ghiroh ini.
Wew, serem amat mas ! emang antum udah pernah nge-dakwahin mereka ? kok enak banget memvonis orang ? bahaya lho klo Memvonis tanpa bukti. Ikhwan yg satu ni emang semangat banget klo masalah Jihad, hobinya nonton VCD-VCD Jihad, atau nonton Video2 Jihad lewat Youtube . tapi karena kurang ilmu, ya akhirnya gitu Jadinya, EKSTREM. semangat sih boleh mas, tapi harus dilihat realita di Indonesia. Dan jangan sampe juga semangat kita di manfaatin Intel-intel Yahudi yang mau merusak Citra Islam. Allahu akbar !!!!

10. Ikhwan MASTUL ( Masih suka Takhayul )

Ikhwan yang kayak gini, meskipun ngaji, tapi karena ilmunya masih setengah-setengah, makanya masih suka Takhayul. ane jadi inget waktu masih muda. Jaman-jaman masih bego-begonya ( sekarang juga masih blom pinter sih ). Dulu tuh, klo malem-malem ane ma temen-temen yang lucu-lucu suka ngumpul, kadang-kadang ngomongin JIN. Ceritanya kebanyakan cerita Khayal lagi. Udah kayak selebriti Aja itu JIN, pake di rumpiin segala.

11. Ikhwan 3L ( LAGI LUCU-LUCUNYA )

maksudnya, ikhwan ini masih punya sifat kekanak-kanakan, belum dewasa, makanya kayak anak kecil yang lagi lutu2na.

12. Ikhwan PIKTOR ( Pikiran Kotor )

Sebenernya males banget klo ngebahas Ikhwan yang satu ini. Karena kebiasaan jeleknya itu lho, yaitu dia suka “merenungi” keindahan wajah para Akhwat yang Cuantik-cuantik. Bisa juga, yang “direnungi” itu Artis-artis yang Cuantik-cuantik, Temen Sekolah/Kuliah/kerja yang Cuantik-cuantik Pula, atau Pembokat-pembokat yang Sek-C yang dijadikan Bahan “renungan”. Pokoknya semua yang Cuantik-cuantik bisa dia jadikan Bahan “renungan”

13. Ikhwan SALAH FI ( Salah Fikir )

“ Ane Salafi ! Si A Bid’ah ! Si B SESAT ! Si C Ruwaibidhah ! Si D Ahlul Hawa ! Si E Khawarij !! “. begitulah kata si Ikhwan salah fi ini ( SALAFI dan SALAH FI itu beda ).
Waduuuh ! serem amat mas kata-katanya emang antum udah pernah nge-dakwahin mereka ? kok enak banget memvonis orang ? tapi begitulah yang sering diucapkan ikhwan Model kayak gini.
Ikhwan model kayak gini, klo dilihat Tilawahnya, beeeeeh, mantab. Sholatnya, beeeeeh, nyunnah banget. jenggotnya, beeeeeeh, panjang gan !! tapi herannya, kok nyebelinnya bukan maen. sok paling sesuai sunnah sendiri, yang gak sepemikiran ma dia dibilang BID'AH. Padahal baru belajar dikit, langsung nge-Bid’ah-bid’ahin. Tapi giliran di ajak melakukan sebuah gerakan untuk pembelaan terhadap kaum Muslimin, Pasif Banget ! tapi teriak-teriak “saya salafi-saya salafi”

Imam Adz Dzahabi berkata: “As Salafi adalah sebutan bagi siapa saja yang berada di atas manhaj salaf. manhaj salaf adalah sebuah jalan yang ditempuh oleh para sahabat Rasulullah, tabi’in dan tabi’ut tabi’in di dalam memahami Islam. Orang-orang yang hidup pada zaman Nabi adalah generasi terbaik dari umat ini.

Sebenarnya Kata “Salaf” adalah sebuah kata yang mulia dan tidak bisa dipisahkan dengan Dunia Islam. Contohnya aja di Indonesia, Orang-orang NU banyak mendirikan pesantren “Salafiyah”. Imam Hasan al-Banna mengatakan, "Gerakan Ikhwan adalah dakwah Salafiyah, Thariqah sunniyah….”. begitu juga dengan Penceramah-penceramah sering menyebut kata “Salafush Shalih” di dalam Ceramahnya. Ini artinya kita tidak boleh sembarangan memakai Nama “Salafi” . namun hari ini, Kata “Salaf” dibajak oleh TERORIS-TERORIS yang punya kepentingan. Anggota-anggotanya pun di DOKTRIN agar keras terhadap Saudara sendiri tapi LEMBEK terhadap Orang Kafir.

Untuk Ikhwan ini , kalo bole Nasehat nih, akhi, coba Antum lihat Ibnu Taimiyah. Beliau terkenal tegas Terhadap Ahli Bid’ah. Selain itu, beliau juga memimpin langsung perang melawan pasukan Tartar. Jika di zamannya dia saja dia tidak tinggal diam melihat kemungkaran, apalagi seandainya dia hidup di zaman kita. udah gak ada Khalifah, di kepung sana-sini, umat Islam banyak yg loyo, macem2 masalah. Apakah kalau kita mau mencegah kemungkaran dengan tangan atau lisan harus nunggu Fatwa Ulama atau izin pemerintah ? Akhi, Islam sekarang butuh pembelaan, jadi kita harus mempererat Ukhuwah. Ayo kita bebaskan Negeri-negeri Islam, agar kita bisa hidup Bebas, bebas dalam menjalankan Agama Islam ini secara Kaffah. Bebas dalam meniti jejak Salafush Shalih . Allahu Akbar !

14. Ikhwan GINET ( gila internet )

ikhwan yang satu ini,doyan beeud internetan. Kadang2 telat liqo gara2 keasyikan internetan. Apalagi klo maennya di Warnet, dan yang jaga warnetnya itu seorang Akhwat yang Cuantik, waaah...jangan-jangan nambah nyaman deh dia di warnet, dingin-dingin gimanaaa getooh !!
Ikhwan model gini terbagi dua , yaetooohh :
1. Ikhwan GIBROS ( Gila Browsing )
2. Ikhwan GIGAME ( Gila Game )
3. Ikhwan GIFRIEND ( Gila nge-Friend )
4. Ikhwan GIDOWN ( Gila Download )

15. Ikhwan DONAT ( Dolanan Nasyid To’ )

Dolanan Nasyid To’ ( bahasa Jawa ). Artinya Mainan Nasyid doang . Ikhwan yang kayak gini nih, klo lagi ada Konser Nasyid untuk Palestina, berdiri paling depan, pake baju tulisannya "save Palestine", gak lupa pake atribut-atribut Mujahidin. tapi klo pas pengajian, duduknya paling paling belakang (Ngumpet ), biar gak ditunjuk murabbi untuk Tilawah.

16. Ikhwan “WORKAHOLIC”

kerja ! Kerja ! Ayo Kita Kerja !
Workaholic artinya orang yang gila bekerja melebihi batas-batas Normal, Padahal kerja kan ada jam-jamnya. Makanya secukupnya aja. Memang betul, bekerja Itu Wajib, tapi janganlah lupakan menuntut ilmu Agama, karena kita akan celaka jika tanpa Agama. Akan tetapi kalau pekerjaan anda bisa membuat anda bertambah ilmu agamanya, bertambah kualitas keislamannya, atau pekerjaan tersebut ada hubungannya dengan kemaslahatan Umat, maka sangat baik kalau anda habis-habisan disitu, asalkan ingat batasan-batasan Syar’i.

17. Ikhwan IMPOR

Ikhwan yang satu ini masih risih atau malu dengan budaya Islam, jadi masih suka “mengimpor” budaya-budaya yang berasal dari Non Islam. Alasannya macam-macam. budaya Islam itu susah lah, gak keren lah, kayak Teroris lah, muacem-muacem. Budaya Islam hari ini menjadi asing di Masyarakat, sehingga banyak yang risih memakainya. Akhi, memang Islam hari ini telah menjadi asing sebagaimana awal kedatangannya. Namun perlu di ketahui, bahwa para sahabat, tabi’in, Tabi’ut tabi’in, Ulama-ulama dan pejuang Islam terdahulu, mereka semua adalah orang-orang “Asing” yang sukses mengubah Dunia Menjadi lebih baik. Jadi mengapa engkau masih risih untuk memakai budaya Islam, budaya yang dipakai oleh orang-orang Sukses?

Kita tidak dilarang untuk memakai budaya dari luar, asalkan budaya itu tidak bertentangan dengan Syariat Islam. Coba deh di renungi, betapa budaya Islam telah menyelamatkan jutaan Manusia. Klo masalah keren atau tidak, jangan ikutin Standar gaya orang Amerika. Mereka itu Teroris, tukang bunuh Orang Islam. Kalo antum takut di Cap teroris, bilang aja yang teroris itu Justru Amerika. Berarti yang ngikutin gaya Amerika itu yang kayak Teroris !

18. Ikhwan GENG.

Kalo Ikhwan yg satu ini, gak kompak sama orang yg di luar Ormasnya/ jama'ahnya/ Partainya. bahkan sampe-sampe gak mao Nikah ama orang yg diluar jama'ahnya. Di dalam pergerakan Islam, ada sebuah Prinsip bahwa Ormas / jama’ah / Partai bukanlah tujuan, melainkan kendaraan, prinsip itulah yang harus kita pakai.

19. Ikhwan ASMA ( Asal Mangap )

Hati2 ama Ikhwan yg satu ini. kerjaannya gak jauh-jauh dari Ghibah, Berkoar-koar , Menjelek-jelekan Aktivis Da’wah atau Bahkan Memprotes Ustadz yang dianggap gak sepaham ama dia di depan orang-orang. Padahal Ilmunya masih Cetek dan belum tentu bener omongannya .

20. Ikhwan TENUT ( Terlalu Manut )

Ikhwan yang satu ini, terlalu nurut banget ma Ortu. Akhi, ortu kita hanya manusia biasa, yang bisa melakukan Kesalahan. Memang betul, kita harus berbakti kepada orang tua, tapi bukan berarti harus mengikuti semua perkataannya atau perintahnya tanpa disaring. Contohnya, klo mereka misalnya melarang Ente Ngaji atau Ikut Rohis karena Takut Jadi teroris, atau misalnya ngelarang ente Nikah secepatnya dengan alas an yang gak Syar’i, ente harus Kritisi mereka dengan cara yang baik.

21. Ikhwan WAS-WAS

Ikhwan yang satu ini, dia taat kepada Allah, tapi dia ilmu Agamanya masih Cetek, makanya belum bisa memahami dalil secara sempurna. Dan dia juga punya sifat mudah cemas yang berlebihan, dan sulit pula menenangkan diri. akhirnya dia sering was-was dalam menjalankan Agama. padahal Islam itu Mudah lho. Untuk ikhwan yang satu ini, harus kita tolong, jangan di ketawain. Kita suruh belajar kepada Ustadz, jangan belajar setengah-setengah dari buku, Internet, atau dengar Ceramah. Harus belajar langsung ke ahlinya, biar bisa tanya-tanya.

22. Ikhwan FOTOGENIT (bukan FOTOGENIC)

ckraak...ckreek...begitulah suara poto waktu motret si ikhwan. Ini makhluk, klo udah di depan keymeraaa, NARSIS bukan maen. Udah kayak foto model. ni orang juga kagak betah pake HP nyang kagak ade kameranye (betawi mode : on )

23. Ikhwan TERGANTUNG/TERSERAH

ikhwan nyang kayak begini, setiap ditanya waktu rapat kegiatan masjid atau diskusi, jawabannya gak jauh2 dari : ya tergantung kesepakatan aja atau ya terserah deh gimana baiknya aja, karena orang ini males mikir.kasih ide dong akh !

24. Ikhwan L.P.G ( Lebay Paling Gokil )

Ini Manusia, mirip banget kayak Tabung Gas Elpiji yang Bocor. Makhluk yg satu ini, tukang ngelawak di pengajian. "gak ada dia,gak rame". Klo gak ada dia, suasana sungguh teduh,nyaman terkendali, begitu dia datang…..aaaaaaaaaaaarrgh !! puyeng dengerinnya. Apalagi klo dia punya FB, Statusnya suka gak jelas, udah gitu klo baca komennya, capeeeek . Klo ngomong nyerocos, nyeplos, kadang kalu bercandanya kelewatan orang pengen JOTOS.



25. Ikhwan AHLI HISAP

klo ikhwan yg satu ini,dulu,sebelum di Tarbiyah, dia pecandu rokok. Meskipun sekarang punya niat untuk berhenti , tapi dia gak langsung ninggalin kebiasaannya itu 100 %.

26. Ikhwan 2 ALAM

Abis Tobat…Maksiat lagi… Abis Tobat…Maksiat lagi… Abis Tobat…Maksiat lagi… NAAAAAAH, ini yang gak bener, DONT TRY THIS AT HOME !!!!. Ngaji juga, Maksiat juga. Sholat Terus Maksiat Jalan ( STMJ )

27. Ikhwan LILIN KECIL

lilin kecil itu.. menerangi, tapi dia sendiri hancur meleleh...hiks...hiks...
duuuh, jadi sedih gini nih suasananya. Pernah gak lihat ada anak rohis kampus yg meskipun baru di tarbiyah, tapi rajin ngajak teman-temannya tuk ikut kegiatan Keislaman, cuma dia terlihat kurang mengurusi diri sendiri gitu ? Kuliahnya gak lulus-lulus ( tapi bukan karena bodoh ) , terus pekerjaannya juga gak jelas (bahkan mungkin masih tergantung orang tua) . Pernah lihat gak ada orang kayak gitu ? Dia melakukan semua itu selain karena memang senang dengan dunia Dakwah,mungkin juga karena dia merasa Rohis di Kampusnya sangat-sangat butuh bantuan seorang yang ikhlas. Dengan kata lain, Rohis di Kampusnya Sepi. Naah, kalau Rohisnya udah terlihat ramai, dan kepengurusan yg baru dinilainya Baik, baru dia akan Fokus untuk dirinya.

ikhwan seperti ini, emang banyak membantu dalam kegiatan Dakwah. akan tetapi karena kurang mengurus diri, jadinya dia cuma seperti lilin kecil yang hanya menerangi satu ruangan, sedangkan umat Islam kini ibarat sebuah kota yang gelap gulita yang butuh tenaga besar untuk meneranginya. Dan klo cuma sebuah lilin kecil, jelas sangat2 kurang.

Saran ane : klo kita bisa menjadi Gardu Listrik yang besar, yang bisa menerangi seluruh kota, untuk apa jadi lilin kecil yang hanya bisa menerangi satu ruangan dalam waktu yang sebentar ? tapi jujur, ane sangat-sangat menghargai pengorbanan engkau wahai lilin. Meskipun engkau Cuma lilin kecil yang menerangi satu ruangan…namun kalau tidak ada engkau…ruangan itu akan gelap…dan mudah-mudahan dari ruangan yang kau sinari itu…akan muncul lagi sinar-sinar yang baru…akhi…kami hanya ingin engkau menjadi Cahaya yang besar…dan tidak ingin kau Meleleh dalam waktu yang cepat … lalu hilang…terlupakan…dan kami akan gelap lagi .

28. Ikhwan MUNFARID

Ikhwan yg satu ini,meskipun ngaji, tapi Sholat berjama'ahnya payah, padahal rasul bersabda : Barangsiapa yang mendengar Adzan tapi tidak mendatanginya, maka tidak ada shalat baginya kecuali karena udzur” [Dikeluarkan oleh Ibnu Majah, kitab Al-Masajid 793, Ad-Daru Quthni 1/420, 421, Ibnu Hibban 2064, Al-Hakim 1/246 dengan isnad shahih]
Pernah dikatakan kepada Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu, “Apa yang dimaksud dengan udzur itu ?” ia menjawab, "Takut atau sakit. akh,ente kan ikhwan, jama'ah donks !

29. Ikhwan CANTIK

Ikhwan kok cuantik sih ? Nah kalo ikhwan yang satu ini, punya sifat ke-akhwat-akhwatan, meskipun gak akhwat-akhwat amat. ya klo teramat akhwat, jadi amit-amit amat, karena seakhwat-akhwatnya akhwat juga gak gitu-gitu amat

30. Ikhwan KURAS (Kurang ikhlas)

ikhwan nyang satu ne, klo beramal niatnya kurang ikhlas . Setiap beramal ada embel2nya, entah itu pengen tenar, pengen dikasih amplop, pengen biar di lihat si Ukhti, dsb. Rasul bersabda : Sesungguhnya seluruh amal itu tergantung kepada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai niatnya.

31. Ikhwan GAWAT DARURAT (I.G.D )

ikhwan yg atu ni, mendadak terus bawaannya. Klo ada kerjaan, bukannya dikerjain langsung malah nembak-nembak terus (ntar,ntar), akhirnya kerjaan ditumpuk-tumpuk, naaah pas deadline, kebakaran jenggot dah.



32. Ikhwan SULIT KENYANG
mbak,nambah! Begitulah kira2 kata2 yg melesat dari mulut ni ikhwan kepada si mbak penjaga Warteg .
Ni ikhwan sulit kenyang, makanya makan mulu. klo lagi pengajian, makanan di sikat ma dia, begitu juga klo ada walimahan, makannya nambah bro, mumpung GRATIIIIS. ! Mas, klo makan inget2 temen ye! Kali2 Puasa mas !

33. Ikhwan TANPA SUARA

Ini ikhwan jarang ngomong,bisa jadi karena malu, takut, minder, bicara kurang lancar, suka gak tau apa yg mau diomongin, suka gak nyambung dengan topik pembicaraan, dsb. Ikhwan ini harus kita bantu agar ngomongnya bisa was-wes wos.

34. Ikhwan "AGAK LAIN"
tahu maksudnya "agak lain" ? Maksudnya, meskipun dia ngaji dengan ustadz2yang bener, tapi dia juga terpengaruh aliran tertentu (maksudnya : aliran sesat ). Yaitu aliran di luar ahlussunnah wal jama'ah. Ikhwan yg seperti ini harus kita bantu dengan cara di da'wahi. Klo kita belum bisa, kita ajak ke ustadz2.

35. Ikhwan “ INVESTIGASI “

suka nonton Upin & Ipin ? Klo suka pasti tahu, klo mereka kadang2 sok2 jadi Detektif. "Detektif Upin & Ipin", begitu katanya. Ada beberapa ikhwan kita, yang senang baca2 buku tentang Konspirasi musuh-musuh Islam, cerita-cerita Detektif, dan yang semacamnya.tapi Mungkin karena kurang ilmu, diantara mereka ada yg akhirnya jadi gampang curigaan. Ada temen baru, diselidikin sampe temenya risih, ada yg mencurigakan dikit, langsung kebakaran jenggot.

36. Ikhwan MASDA ( Maonya seneng-seneng doang)
yang satu ini rajin ngumpul ama kita-kita ( Kita ?) cuma klo ada acara Tafakur Alam, walimahan, dsb.

37. Ikhwan MUSPIDA (Ilmu sedikit tapi sok mau da'wah)
ikhwan yg satu ini kurang ilmu, tapi semangat da'wahnya tinggi. Akhi, klo kita ingin memberi, ya kita harus mempunyai. Klo antum memberi setengah-setengah, nanti jangan-jangan orang jadi bingung. tapi klo kita belum bisa da'wah, ya sampaikan saja apa2 yg kita tahu dengan pasti, atau copas aja dari ulama/ ustadz yg lebih tahu

38. Ikhwan UNPAT (Usai nikah, lupa Tarbiyah)

la la la la.....
Kupinang engkau....
dengan Alqur'an....

lagu siapa yaa?
Nikah memang Sunnah Nabi kita. akan tetapi janganlah Indahnya kehidupan pernikahan membuat Kita lupa Untuk Belajar Islam. Klo untuk Akhwat, bisa di mengerti klo mereka akhirnya jadi jarang dateng Liqo lagi. Tapi untuk Ikhwan , ngaji lagi dong Akh !.

39. Ikhwan “H-CLASS”

Ikhwan yang kayak gini, maunya selalu yang high class. Mulai dari pakaiananya, kendaraannya, sampe nyari tempat pengajian pun nyarinya yang bergengsi, atau yang Ustadznya sering Nongol di Tipi-tipi. Nyari jodohnya juga maonya Akhwat yang bau gedongan, Bau AC. nyang bisa di Pamerin waktu kondangan, gak norak klo makan di Restoran Vi Ay pi, gak malu-maluin keluarga papa, de es be.

40. Ikhwan NGARANG
Naaah, klo ikhwan yang satu ini banyak bohongya, plus pinter ngarang alasan lagi. Rasul bersabda : Ada empat sifat yang bila dimiliki maka pemiliknya adalah munafik murni. Dan barang siapa yang memiliki salah satu di antara empat tersebut, itu berarti ia telah menyimpan satu tabiat munafik sampai ia tinggalkan. Apabila berbicara ia berbohong, apabila bersepakat ia berkhianat, apabila berjanji ia mengingkari dan apabila bertikai ia berbuat curang. (Shahih Muslim No.88)

41. Ikhwan T3 ( Tarbiyahnya tidak terkontrol )

seminggu ngaji, seminggu enggak. baca buku Islam Cuma Klo ada waktu sisa. Tilawahnya juga bolong-bolong. Ini semua termasuk dari Ciri-ciri Ikhwan yang Tarbiyahnya tidak terkontrol. Akhirnya dapat Ilmunya juga Setengah-setengah. Akhi, bagaimana kita bisa paham Islam secara Kaffah kalau antum tidak Menjadwal kapan Antum harus tilawah, kapan Antum harus Baca buku-buku Islam, kapan Antum harus Liqo? Ayooo Akhi, mulai sekarang Buat jadwal Yah ! HAMASAH !

42. Ikhwan MARTIL (Males Rutinin Tilawah)

Liqo rajin, baca berita Jihad getol, ngajak temen ke pengajian sering , bantuin ngumpulin dana buat Palestina ayo, Pokoknya semua kegiatan Keislamannya oke. Tapi ada satu yang aneh. kok tilawahnya bolong-bolong Akh ? waduuh, lidahnya Gersang tuh Akh .
Ingat akh, kita kan ingin berpedoman kepada al Qur'an & as Sunnah, klo isi Al qur’annya aja kita Cuma tahu sedikit, lha piye to mas ? ono-ono wae sampean . Rasul bersabda : Orang yang mahir (membaca) Al-Qur’an, dia bersama para malaikat yang mulia lagi jujur, dan orang yang membacanya sambil terbata-bata serta mengalami kesulitan, maka dia mendapatkan dua pahala” [Bagian dari hadits riwayat Muslim dan hadits Aisyah Radhiyallahu ‘anha No. 244-(898), Kitab Shalah Al-Musafirin wa Qashruha, bab 38]

43. Ikhwan Alay (4L@y)

4L@y 4d@l@h 5ingk@7an d@rie 4nak L@y@ng@n ( Katanya sieh gitoe )
Ada yg bilang alay itu norak, atau aneh dari penampilan, gaya bahasa, gaya hidup yg ikut-ikutan anak-anak emo tapi sok tau tentangnya.
Ada juga Yang bilang Alay = Anak Lebay . Katanya sih ciri2nya tulisannya kombinasi huruf besar n kecil, ada yg pke angka, karakter @, membingungkan skale.

44. Ikhwan NATO ( No Action Talk Only alias OMDO )

yang dimaksud NATO adalah No Action Talk Only. Udah tahu kan maksudnya ? ya udah gak usah dibahas yah ! capek nih udah malem, matanya udah kriep-kriep. Z z z z z z z z z zz z………



45. Ikhwan MABID (Masih Bid'ah)

ikhwan ini, meskipun udah di Tarbiyah, namun belum bisa meninggalkan kebiasaan2 Bid'ah. Ikhwan seperti ini biasanya dulunya hidup di lingkungan orang awam yang sering melakukan ritual2 Bid'ah, yang bahkan mungkin mereka sendiri juga nggak tahu apa itu Bid'ah . Untuk ikhwan yg kayak gini, di nasihati atau di ajak ke Ustadz. Jangan belom apa-apa udah di bentak-bentak : "ente bid'ah, ente sesat ! " ntar yang ada malah perpecahan.

46. Ikhwan Apa Adanya Aja ( A3)

Ikhwan yang satu ini, klo temen-temennya lagi semangat, ikut semangat, klo timnya lagi lemes, dia lemes juga. Klo pengajian lagi rame, ikut , klo pengajian lagi sepi, gak ngaji. klo temen ngaji dateng,ya ngaji, klo gak dateng, ya pulang. pokoknya yang ada aja , yang gak ada, ya gak adain.


47. Ikhwan “OVER WAQI ” ( terlalu ngurusin WAQI )

Waqi’ artinya Realita. selain wajib belajar sunnah, kita juga harus memahami Waqi (Realita). Karena kita hidup di dunia. Realita yang ada, sekarang umat Islam sedang di kepung oleh umat-umat yang lain. Belum ditambah masalah2 lainnya.
Namun jangan sampai kita sibuk memantau Realita tapi lupa belajar Sunnah. Namun ada sebagian ikhwan kita yang seperti itu, yakni sibuk memantau Realita, tapi lupa belajar Sunnah. Sangat Lucu,apabila kita hafal banyak Tentang perang Iraq, tapi Hadits-hadits Nabi Hanya hafal sedikit (bahkan mungkin cuma artinya ).

48. Ikhwan “NAIK DARAH“

B’’’’AT luh !! A’’’’’’’NG Luh !! B’’’i luh!! T’’’I Luh !
Maaf ! kata-kata di sensor, karena mengandung Binatang, Kotoran, dan kata-kata yang tidak layak . Ikhwan Ini mungkin dulunya adalah seorang Freeman of the Market ( Baca : Preman pasar ). Ini orang cepet banget marah, udah gitu kata-katanya kasar Banget. Akhi, jadi orang muti sabar. Rasul bersabda : Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa ada seseorang berkata: Wahai Rasulullah, berilah aku nasehat. Beliau bersabda: "Jangan marah." Lalu orang itu mengulangi beberapa kali, dan beliau bersabda: "Jangan marah." Riwayat Bukhari.

49. Ikhwan “JANGAN BERSEDIH”

LA TAHZAN ! Artinya jangan bersedih ( klo gak salah )
Sebenarnya di dalam Islam, lelaki sih sangat boleh untuk menangis. Menangis karena dosa, karena takut Adzab Allah, dsb. Bahkan hidup di dunia ini kita harus lebih banyak menangis dan sedikit tertawa. Begitupun kalau mendapat Masalah, boleh aja seorang Ikhwan mengucurkan the water of mata. Kan Ikhwan juga Manusia, punya rasa punya hati . jangan samakan dengan pisau Belati. Nah, ikhwan yang sedang kita bahas ini, biasanya memang dia rajin ngajinya, tapi karena terbentur Masalah Hidup, akhirnya dia tidak Optimal dalam kegiatan Tarbiyahnya. Teman-temannya atau Murabbinya sering di jadikan tempat Curhat untuk mengadukan berbagai macam masalahnya. Dan kata-kata yang sering di ucapkan teman curhatnya biasanya “Akhi jangan sedih lagi” atau “ Akhi jangan nangis lagi”, makanya dia ane juluki sebagai Ikhwan “ Jangan bersedih”

50. Ikhwan pilih-pilih Nasehat ( PPN )

Ikhwan yang ini, kalo ada orang yang menurut dia lebih rendah dari dia, gak diterima nasehatnya. Begitu juga terhadap orang yang tidak disukai oleh ikhwan tersebut. Padahal bisa saja nasehatnya itu benar. Yaah, orangnya rada-rada gengsi gitu deh .

51. Ikhwan “BOSS”

Nah klo Ikhwan yang seperti ini, klo dapat wewenang dikit, pasti ngatur-ngatur yang lain.tapi jangan salah, diantara mereka ada yang kepemimpinannya bagus, ada juga yang seenaknya, ada juga yang NATO.

52. Ikhwan TERLANJUR NYEBUR

Ikhwan dengan model seperti ini, sebenernya dia ingin membagi waktu antara aktivitas Tarbiyah dengan Kesibukan lainnya ( seperti kerja, belajar, dll ). Tapi karena hatinya lebih Condong kepada kesibukan lainnya, ya akhirnya ya udah deh, Terlanjur nyebur. Akhirnya Nyelem ajaaaaaa sekalian !


53. Ikhwan TERTOLER ( Terlalu Toleran )

Ikhwan yang seperti ini, walaupun dia masih belajar ,tapi sudah ikut aktif membantu Da’wah. Terlalu toleran itu maksudnya terlalu toleran kalau melihat teman-temannya masih bermaksiat, terlalu toleran kalau teman-temannya males ngaji, dan yang semacamnya. Ikhwan ini harus banyak belajar tentang Amar Ma’ruf Nahi Munkar.

54. Ikhwan AIRBAS ( Abis Ramadhan Bablas )

Ramadhan memang bulan yang Indah. Bulan di mana orang berlomba-lomba untuk mendapatkan pahala sebanyak-banyaknya. Bulan ini juga bulannya orang bertaubat. “ sebelas bulan kita banyak dosa, masa sih sebulan aje gak bisa kita nyoba jadi orang bener “ begitulah biasanya yang diucapkan mas-mas dekil yang banyak dosa. Memang indah kalo melihat kaum Muslimin di Bulan Ramadhan. Sering ngumpul ( apalagi klo pas nungguin adzan ), sholatnya berjama’ah, pakaiannya sopan-sopan yg ikhwan, yang akhwat jilbaban, aduh geulis-geulis pisan euy ! pokoknya mah, di bulan Ramadhan umat Islam udah kayak di Pesantren. Mantaaaaaaaaap !
Tapi di 10 hari terakhir ? 5 hari terakhir ? 1 hari terakhir ? abis lebaran ???????????? ayo para Ikhwan ( & juga Akhwat ) , jangan rajinnya pas bulan Ramadhan doang. 11 bulan lainnya juga harus rajin donks. Setelah bulan Ramadhan kita harus seperti kupu-kupu yang tadinya hanya ulat yang menjijikan ( Ustadz mode : On )

55. Ikhwan MASMIS ( MASIH PESIMIS)

Nah klo di awal-awal kita bahas tentang Ikhwan yang semangat-semangat. Klo di akhir ini kita bahas tentang ikhwan yang loyo, lemas, letih, lesu, kurang bergairah, Kurang bertenaga, cepat lelah, Dsbdikarenakan dia masih punya sikap Pesimis. Ikhwan ini loyooooo banget ! nah, untuk ikhwan yang ini, ane hanya berpesan :

Akhi… Lupakah engkau.. Umat Islam pernah Perkasa.. Di mata Dunia…
Apa rahasianya ? Yaitu Komitmen dalam beragama…

Sekarang lihatlah diri-diri kita…yang menyedihkan…

apakah hanya karena badan pegal-pegal sedikit,
lalu kau akhirnya jadi malas ?
Atau karena badan tidak enak atau sedikit sakit,
Lalu Komitmenmu kau lepas ?

Wahai singa-singa yang terkapar…
Sekarang…
Seretlah Kaki-kakimu yang manja itu ke Majelis-majelis ilmu…
Bantinglah tulang-tulangmu untuk keluar dari kebodohan yang membelenggu…
Dan keluarkan otot-ototmu untuk mencapai Cita-citamu…

Karena apa ?
Karena jika kau tidak mau keras terhadap dirimu…
maka yang selainmu-lah yang akan keras kepadamu…

Bangkitkanlah jiwa-jiwamu yang terkapar di kubangan Sikap pesimis
dan injak-injaklah Ular-ular yang bersembunyi di Lubang Rintangan
Ayo kita kembalikan kehormatan Islam…di mata dunia…
HAMASAH ! ALLAHU AKBAR ! ALLAHU AKBAR ! ALLAHU AKBAR !

HARAPAN ITU SELALU ADA !


Wallahu a'lamu bish showwab
-------------------------------------------------

PENUTUP

Di karenakan keterbatasan ilmu yang yang ana miliki, keterbatasan waktu, keterbatasan Dana, maka ana merasa pembuatan Artikel di atas masih belum maksimal, dan banyak kekurangannya. Ana sendiripun bukan Ustadz, hanya seorang pencari ilmu. Oleh karena itu, jika menemukan kekeliruan Di Artikel yang ana buat, silahkan mengingatkan dan meluruskan.

sumber: http://www.gemmaalazharjakapermai.co.cc/2010/08/55-tipe-ikhwan-yang-masih-pemula-di_02.html

Minggu, 25 Juli 2010

JANGAN SIA-SIAKAN RAMADHAN KITA

1. Berdoalah agar Allah swt. memberikan kesempatan kepada kita untuk bertemu dengan bulan Ramadan dalam keadaan sehat wal afiat. Dengan keadaan sehat, kita bisa melaksanakan ibadah secara maksimal di bulan itu, baik puasa, shalat, tilawah, dan dzikir.

Dari Anas bin Malik r.a. berkata, bahwa Rasulullah saw. apabila masuk bulan Rajab selalu berdoa, ”Allahuma bariklana fii rajab wa sya’ban, wa balighna ramadan.” Artinya, ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban; dan sampaikan kami ke bulan Ramadan. (HR. Ahmad dan Tabrani)

Para salafush-shalih selalu memohon kepada Allah agar diberikan karunia bulan Ramadan; dan berdoa agar Allah menerima amal mereka. Bila telah masuk awal Ramadhan, mereka berdoa kepada Allah, ”Allahu akbar, allahuma ahillahu alaina bil amni wal iman was salamah wal islam wat taufik lima tuhibbuhu wa tardha.” Artinya, ya Allah, karuniakan kepada kami pada bulan ini keamanan, keimanan, keselamatan, dan keislaman; dan berikan kepada kami taufik agar mampu melakukan amalan yang engkau cintai dan ridhai.

2. Bersyukurlah dan puji Allah atas karunia Ramadan yang kembali diberikan kepada kita.

Al-Imam Nawawi dalam kitab Adzkar-nya berkata, ”Dianjurkan bagi setiap orang yang mendapatkan kebaikan dan diangkat dari dirinya keburukan untuk bersujud kepada Allah sebagai tanda syukur; dan memuji Allah dengan pujian yang sesuai dengan keagungannya.” Dan di antara nikmat terbesar yang diberikan Allah kepada seorang hamba adalah ketika dia diberikan kemampuan untuk melakukan ibadah dan ketaatan. Maka, ketika Ramadan telah tiba dan kita dalam kondisi sehat wal afiat, kita harus bersyukur dengan memuji Allah sebagai bentuk syukur.

3. Bergembiralah dengan kedatangan bulan Ramadan.

Rasulullah saw. selalu memberikan kabar gembira kepada para shahabat setiap kali datang bulan Ramadan, “Telah datang kepada kalian bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah. Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu-pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka.” (HR. Ahmad).

Salafush-shalih sangat memperhatikan bulan Ramadan. Mereka sangat gembira dengan kedatangannya. Tidak ada kegembiraan yang paling besar selain kedatangan bulan Ramadan karena bulan itu bulan penuh kebaikan dan turunnya rahmat.

4. Rancanglah agenda kegiatan untuk mendapatkan manfaat sebesar mungkin dari bulan Ramadan.

Ramadhan sangat singkat. Karena itu, isi setiap detiknya dengan amalan yang berharga, yang bisa membersihkan diri, dan mendekatkan diri kepada Allah.

5. Bertekadlah mengisi waktu-waktu Ramadan dengan ketaatan.

Barangsiapa jujur kepada Allah, maka Allah akan membantunya dalam melaksanakan agenda-agendanya dan memudahnya melaksanakan aktifitas-aktifitas kebaikan. “Tetapi jikalau mereka benar terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.” [Q.S. Muhamad (47): 21]

6. Pelajarilah hukum-hukum semua amalan ibadah di bulan Ramadan.

Wajib bagi setiap mukmin beribadah dengan dilandasi ilmu. Kita wajib mengetahui ilmu dan hukum berpuasa sebelum Ramadan datang agar puasa kita benar dan diterima oleh Allah. “Tanyakanlah kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui,” begitu kata Allah di Al-Qur’an surah Al-Anbiyaa’ ayat 7.

7. Sambut Ramadan dengan tekad meninggalkan dosa dan kebiasaan buruk.

Bertaubatlah secara benar dari segala dosa dan kesalahan. Ramadan adalah bulan taubat. “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” [Q.S. An-Nur (24): 31]

8. Siapkan jiwa dan ruhiyah kita dengan bacaan yang mendukung proses tadzkiyatun-nafs.

Hadiri majelis ilmu yang membahas tentang keutamaan, hukum, dan hikmah puasa. Sehingga secara mental kita siap untuk melaksanakan ketaatan pada bulan Ramadan.

9. Siapkan diri untuk berdakwah di bulan Ramadhan dengan:
• buat catatan kecil untuk kultum tarawih serta ba’da sholat subuh dan zhuhur.
• membagikan buku saku atau selebaran yang berisi nasihat dan keutamaan puasa.

10. Sambutlah Ramadan dengan membuka lembaran baru yang bersih.

Kepada Allah, dengan taubatan nashuha. Kepada Rasulullah saw., dengan melanjutkan risalah dakwahnya dan menjalankan sunnah-sunnahnya. Kepada orang tua, istri-anak, dan karib kerabat, dengan mempererat hubungan silaturrahmi. Kepada masyarakat, dengan menjadi orang yang paling bermanfaat bagi mereka. Sebab, manusia yang paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.

Minggu, 18 Juli 2010

Lambang atau Logo Rezpector

Buat yang mau tau soal rezpector liat ini info:




Nama Rezpector, diambil dari kata Respect yang artinya menghargai, menghormati, toleransi. Rezpector adalah orang yang saling menghargai dan menghormati satu sama lain tanpa memandang perbedaan agama,status sosial, kesukuan, ras, keturunan, kebangsaan dengan menjalin persatuan dan kesatuan diantara para pecinta musik khususnya musik Indonesia.
Atas pertimbangan tersebut maka Rezpector Foundation perlu dibentuk guna kelestarian silaturahmi diantara para penggemar musik baik anggota Rezpector pada khususnya, serta kemungkinan kemanfaatannya bagi kepentingan masyarakat luas pada umumnya.
Selain dari pada itu Rezpector dibentuk untuk mempermudah kedekatan antara artist maupun musisi dengan para penggemarnya serta bisa menjalin keakraban antar rezpector-rezpector lain.
Dibentuk atau didirikan oleh B entertainment Indonesia pada hari selasa tanggal 23 Agustus 2005


Ini beberapa Logo atau lambang rezpector nusantara yang bisa gue temuin
buat yang mau cari lambang daerahnya moga membantu...

respect n unity for all